Kampung Bandar Village, located in the Senapelan, is the origin of Pekanbaru City located on the banks of Siak River. This old city area did not escape the threat of rapid urbanization. This can be seen from the increasing number of unregulated, densely populated, slum dwellings, and the lack of public and government awareness in preserving historical heritage. The lack of potential use of Siak River bank land, the fading of the historical value of the area, and the decline in the environmental quality of the Siak River stream area are the main problems. This research aims to create a plan to revitalize the old city area of Pekanbaru into a historical cultural tourism area so that existing historical relics can be preserved and become the identity and character of Pekanbaru City. Considering its historical heritage, the old city area of Pekanbaru is expected to be the center of sustainable cultural, tourism, and economic activities. This study used qualitative methods with descriptive analysis. The need to arrange irregular, dense, and slum settlements on the banks of the Siak River by creating the Semak Line and the Siak River 5 meters away as a Green Open Space. In this study, researchers derived concepts for the arrangement of slum dwellings and the arrangement of areas of historical value. Keywords : Siak River; spatial planning; tourism; urban heritage Abstrak Kelurahan Kampung Bandar yang berada di Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru ini merupakan cikal bakal Kota Pekanbaru yang terletak di tepi Sungai Siak. Kawasan kota tua ini tidak luput dengan ancaman perkembangan urbanisasi yang begitu pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pembangunan permukiman yang tidak tertata, padat dan kumuh, serta kurangnya kesadaran masyarakat maupun pemerintah dalam melestarikan warisan sejarah. Kurang potensialnya pemanfaatan lahan tepi Sungai Siak, mulai memudarnya nilai historis kawasan, dan penurunan kualitas lingkungan daerah aliran Sungai Siak menjadi permasalahan utama yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan revitalisasi kawasan Kota Tua Pekanbaru menjadi sebuah kawasan wisata budaya sejarah agar peninggalan sejarah yang ada dapat dilestarikan, dan menjadi identitas serta karakter Kota Pekanbaru. Dengan mempertimbangkan warisan sejarahnya, kawasan Kota Tua Pekanbaru diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan budaya, pariwisata, dan ekonomi berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Perlunya penataan permukiman tidak tertata, padat, dan kumuh di tepi Sungai Siak dengan membuat garis sempadan Sungai Siak sejauh 5 meter sebagai ruang terbuka hijau. Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan konsep untuk penataan permukiman kumuh dan penataan kawasan yang memiliki nilai historis.
CITATION STYLE
Fauras, F. N., Herlambang, S., & Wipranata, B. I. (2024). STUDI REVITALISASI KAWASAN WATERFRONT DEVELOPMENT SUNGAI SIAK SEBAGAI KAWASAN WISATA SEJARAH KOTA PEKANBARU. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 6(1), 787–800. https://doi.org/10.24912/stupa.v6i1.27519
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.