Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, tradisi dan adat istiadat yang sudah turun termurun ada dan harus dijaga dan dilestarikan oleh penerus bangsa. Karya seni dan budaya yang ada di Indonesia itu telah melekat pada kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Seperti batik, songket, kain ulos, tenun sebagai kebutuhan sandang, ritual adat, makanan khas daerah, rumah-rumah adat, dan lainnya. Pentingnya keberadaan pengetahuan akan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat ini sangat diperlukan. Untuk itu diperlukan wadah untuk melestarikan, menjaga peninggalan tersebut yaitu bangunan Museum. Seiring berkembangnya zaman modern, masyarakat khususnya pada wilayah perkotaan mulai melupakan pentingnya peran dalam hal melestarikan budaya. Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat kurang berminat atau tertarik akan budaya yang terlihat kuno atau ketinggalan zaman. Dari sebanyak 328 museum di seluruh Indonesia, dalam setahun hanya mampu menarik 10 juta kunjungan. Angka tersebut relatif kecil dibandingkan dengan museum di negara lain dimana satu museum bisa menarik hingga 6 juta kunjungan. Museum sebagai hasil perancangan dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan dan mendukung aktifitas manusia yang berada dalam bangunan tersebut. Kondisi ruangan yang baik adalah ruangan yang dapat memenuhi persyaratan kenyamanan yang meliputi kenyamanan terhadap suara, pencahayaan, kenyamanan. Oleh karena itu dalam pendekatan konsep yang diterapkan pada bangunan harus memperhatikan faktor iklim di indonesia, yaitu iklim tropis sehingga dapat tercipta lingkungan dan bangunan yang memberikan kenyamanan, kenikmatan, dan keselamatan terhadap pemakainya.
CITATION STYLE
Anggina, E. G., & Basuki, K. H. (2019). MUSEUM DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR TROPIS MODERN. LOSARI : Jurnal Arsitektur Kota Dan Pemukiman, 83–86. https://doi.org/10.33096/losari.v4i2.75
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.