Latar Belakang: Kelancaran aktivitas menyusui seorang ibu, tergantung pada pilihan yang dipercaya ibu apakah ia akan menyusui dalam jangka waktu pendek yaitu sampai ASI eksklusif ataupun jangka panjang yaitu sampai dua tahun. Di kalangan masyarakat, masih sering dijumpai kepercayaan dan keyakinan budaya terhadap pemeliharaan ibu menyusui. Tradisi atau kebudayaan tanpa memandang tingkatan masyarakat, bisa membentuk rutinitas dan respons terhadap kesehatan dan penyakit. Oleh karena itu, bagi tenaga kesehatan sangat penting untuk tidak hanya mempublikasikan mengenai kesehatan, tapi juga memahamkan masyarakat tentang bagaimana menegakkan kepercayaan atau budaya yang berhubungan dengan kesehatan serta memahamkan tentang proses terjadinya suatu penyakit. Tujuan: mengetahui gambaran distribusi pengetahuan dan perilaku ibu menyusui dalam konteks budaya. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif lewat pendekatan cross sectional. Subyek penelitian yaitu ibu menyusui di BPM Yayuk Suprapti desa Patihan Sidoharjo. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 40 orang menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini diadakan pada bulan Februari-Juli 2020. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil: Sebagian besar pengetahuan ibu menyusui dalam konteks budaya adalah cukup yakni 31 orang (77,5%). Sebagian besar menunjukkan perilaku menyusui yang baik yakni 29 orang (72,5%). Simpulan: Pengetahuan dan perilaku ibu menyusui dalam konteks budaya menunjukkanpengetahuan ibu cukup dan berperilaku baik.
CITATION STYLE
Fajria Maulida, L., & Riyanti Kusumadewi, R. (2021). PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM KONTEKS BUDAYA. Jurnal Kebidanan Indonesia, 12(2). https://doi.org/10.36419/jki.v12i2.499
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.