Kabupaten Lamongan merupakan kabupaten dengan populasi ayam pedaging tertinggi di Jawa Timur pada Tahun 2017-2018. Peluang usaha di bidang peternakan ayam pedaging merupakan usaha yang dianggap menjanjikan, siklus pemeliharaan yang hanya memakan waktu sekitar 35 hari membuat peternak tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk menikmati hasil, apalagi telah berkembang peternakan dengan pola inti-plasma. Dengan hubungan mutualisme dimana banyak peternak yang memiliki keterbatasan modal, sementara perusahaan mitra juga membutuhkan tempat pemelihaaran ayam pedaging yang tidak hanya berfokus pada satu wilayah maka berkembanglah pola kemitraan inti-plasma antara perusahaan dengan peternak. Penelitian ini menganalisis sisi ekonomi usaha peternakan dengan pola kemitraan inti-plasma dengan PT. CA Unit Lamongan sebagai studi kasus. Peternak-01 dengan rangka kandang dari beton dan bahan lain kayu dan bambu, memiliki nilai investasi sebesar Rp. 450.000.000 (kapasitas 14.000 ekor) diestimasikan berumur 30 tahun, dengan berpatokan pada pendapatan bersih pada siklus terakhir sebesar Rp. 25.160.000,- dan tingkat suku bunga 3% menghasilkan nilai NPV sebesar Rp. 2.826.618.448, nilai ROR 28,54%, Payback Period 2,28 tahun. Sedangkan Peternak-02 dengan rangka kandang dari kayu dan bahan lain dari bambu, memiliki nilai investasi sebesar Rp. 250.000.000 (kapasitas 12.000 ekor) diestimasikan berumur 15 tahun, dengan berpatokan pada pendapatan bersih pada siklus terakhir sebesar Rp. 21.830.000,- dan tingkat suku bunga 3% menghasilkan nilai NPV sebesar Rp. 1.497.984.299, nilai ROR 33,47%, Payback Period 1,14 tahun. Hasil analisis sensitivitas juga dapat disimpulkan investasi usaha peternakan pola kemitraan inti-plasma layak dilakukan.
CITATION STYLE
Ismiyah, E. (2021). Analisis Ekonomi Usaha Peternakan Ayam Pedaging Pola Kemitraan Inti-Plasma di Kabupaten Lamongan. Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri Dan Informasi, 9(1), 16–26. https://doi.org/10.31001/tekinfo.v9i1.878
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.