The aim of this study to provide a more completely understanding about foundations of philoshophical science in Islamic guidance and counseling by examination from viewpoint of epistemological. One of the foundations is epistemology itself. The definition of epistemology is a science. Into days context, science is needed. Epistemology itself in the science of guidance and counseling has to do with how the the process and how to obtain the right knowledge of guideance and counseling. Guidance and counseling is an independent science based on philosophy and religion. In its journey, the science of guidance and counseling comes from the development of guidance and counseling philosophy which is supported in it by sciences of education, psychology, anthropology, sociology, and culture. They integrate and strengthen each other between philosophy and the basis of a scientific discipline. And also produces a guidance and counseling philoshopy that forms the basis guidance and counseling disciplines. Guidance and counseling in Indonesia began to develop in 1960 which was later followed by created Islamic Guidance and Counseling in 1983. The research method used literature study that explores data on epistemology, Islamic guidance and counseling from various sources such of books, articles, websites and journals. The results of the study show that there are differences in viewing the epistemology from philosophy of science in counseling guidance between western and Islamic scientists. Where the truth of western science tends to be determined by the senses and ratios, while Islam relies on the truth of revelation (Al Qur’an dan Al Hadist), which also does not leave the findings of ratio and senses. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan pemahaman yang lebih utuh tentang landasan filsafat ilmu dalam bimbingan konseling dan bimbingan konseling islam dengan mengkaji ilmu tersebut dari sudut pandang epistemologi. Salah satu landasan filsafat ilmu sendiri adalah epistemologi. Pengertian epistemologi adalah sebuah ilmu pengetahuan. Pada zaman sekarang ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan. Epistemologi sendiri dalam ilmu bimbingan konseling ada hubungannya dengan bagaimana proses dan cara memperoleh ilmu bimbingan konseling yang benar. Bimbingan dan konseling merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri yang berlandaskan filsafat dan agama. Dalam perjalanannya, ilmu Bimbingan dan Konseling berasal dari perkembangan filsafat Bimbingan dan Konseling yang didukung didalamnya oleh ilmu pendidikan, psikologi, antropologi, sosiologi, budaya. Mereka saling berintegrasi dan menguatkan antara filsafat dan dasar dari sebuah disiplin ilmu. Dan juga menghasilkan filsafat bimbingan dan konseling yang menjadi dasar disiplin ilmu Bimbingan dan Konseling. Bimbingan dan Konseling diIndonesia mulai berkembang pada tahun 1960, yang kemudian diikuti dengan lahirnya Bimbingan dan Konseling Islam pada Tahun 1983. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan atau studi kepustakaan yang menggali data epistemologi, bimbingan konseling, dan bimbingan konseling islam dari berbagai sumber pustaka mulai dari buku, penelitian, website dan jurnal. Hasil kajian menunjukan bahwa adanya perbedaan paradigma dalam memandang epistemologi filsafat ilmu dalam bimbingan konseling antar ilmuan barat dan Islam, dimana kebenaran ilmu di Barat cenderung ditentukan oleh indera dan rasio, sedangkan Islam bersandar pada kebenaran dari wahyu (Al-Quran dan Hadist), yang juga tidak meninggalkan hasil temuan rasio dan indera.
CITATION STYLE
Nurhayati, N., Najlatun Naqiyah, & Mochamad Nursalim. (2023). Telaah Landasan Filsafat Ilmu Epistemologi dalam Perspektif Bimbingan Konseling dan Bimbingan Konseling Islam (Sebuah Studi Komparasi). Assertive: Islamic Counseling Journal, 2(1), 23–36. https://doi.org/10.24090/j.assertive.v2i01.7305
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.