Pemenuhan fisiologis remaja membutuhkan zat gizi yang cukup termasuk buah dan sayur. Namun, pola makan remaja saat ini telah mengalami pergeseran dimana remaja cenderung memilih makanan cepat saji seperti junk food yang banyak gula tambahan dan lemak dibandingkan dengan mengkonsumsi sayur dan buah. Seuai hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, mengenai proporsi konsumsi buah/sayur perhari dalam seminggu pada penduduk umur 5 tahun ke atas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Banjarbaru memiliki tingkat tidak konsumsi mencapai 11,79%,12 porsi dalam seminggu mencapai 78,96%, 3–4 porsi dalam seminggu mencapai 8,64%, dan lebih dari 5 porsi dalam seminggu mencapai 0,6%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sikap dan junk food terhadap tingkat konsumsi sayur dan buah mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Banjarmasin. Jenis Penelitian ini adalah penelitian Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa jurusan gizi di Politeknik KesehatanKemenkes Banjarmasin yang telah menerima mata kuliah ilmu gizi dasar dan ilmu pangan berjumlah 294 orang. Pengambilan sampel menggunakan Teknik Simple Random Sampling sebanyak 83 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner online via whatsapp Google Form. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan hasil uji hubungan menggunakan uji korelasi Rank Spearman didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dan konsumsi sayur dan buah dan ada hubungan yang bermakna antara konsumsi junk food dan konsumsi sayur dan buah responden. Kata Kunci: Sikap; Junk food; Sayur; Buah
CITATION STYLE
Aziza, K. N., & Farhat, Y. (2023). Hubungan Sikap Dan Konsumsi Junk Food Dengan Konsumsi Sayur Dan Buah Mahasiswa Jurusan Gizi (Studi Di Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin). Jurnal Skala Kesehatan, 14(1), 13–20. https://doi.org/10.31964/jsk.v14i1.389
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.