Jawa Barat merupakan salah satu sentra mangga di Indonesia dan Kabupaten Majalengka termasuk didalamnya. Potensinya cukup besar, namun belum didukung dengan kemitraan yang berkelanjutan.Melalui kemitraan diharapkan dapat meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas pasokan. Padakenyataanya, kemitraan yang terjadi belum memberikan kepastian pasar dan kepercayaan antar pihakyang terlibat. Penelitian ini bertujuan mengkaji kolaborasi dalam kemitraan mangga dan memberikanupaya dalam mengatasi konflik yang terjadi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari petani manggadan PD.Dunia Buah (bandar besar). Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik studikasus dan teknik analisis deskriptif dengan bantuan alat analisis model teori drama. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kolaborasi antar pelaku kemitraan mangga belum terlaksana dengan baik, karenamasing-masing pelaku belum dapat berperan sesuai fungsinya masing-masing, sehingga konflik dandilema masih terjadi. Kemitraan masih diwarnai konflik, dilema dan ancaman, terutama terkaitstandar kualitas, tenggang waktu pembayaran dan bantuan modal. Melalui kerangka pikir bersama(petani mangga dengan perusahaan mitra), maka dihasilkan resolusi/kesepakatan untuk keberlanjutankemitraan. Dengan demikian, masing-masing pihak tidak merasa dirugikan (terutama menyangkutkepastian pasar), sehingga akan memotivasi petani dalam meningkatkan produksi.Kata kunci: Mangga, kemitraan, teori drama
CITATION STYLE
Andayani, S. A., Sulistyowati, L., & Azizah, S. N. (2016). ANALISIS KOLABORASI PADA PENGEMBANGAN KEMITRAAN USAHATANI MANGGA DI KABUPATEN MAJALENGKA. Agricore: Jurnal Agribisnis Dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad, 1(1). https://doi.org/10.24198/agricore.v1i1.22685
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.