Raja Ampat merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Papua yang memiliki percepatan pengembangan kegiatan wisata berkat keragaman hayati yang dimilikinya. Potensi wisata Raja Ampat berdampak pada transformasi perubahan sosial masyarakat yang sebelumnya merupakan masyarakat nelayan menjadi masyarakat pengelola ekowisata berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) potensi, kendala, dan kebutuhan pengembangan usaha homestay berbasis komunitas masyarakat asli Raja Ampat; 2) intervensi pihak luar serta akses pembiayaan; 3) dan arah pengembangan usaha komunitas pemilik Homestay Kampung Yenbuba dan Kampung Arborek, Raja Ampat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, focus group discussion, dan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengelola usaha homestay di Raja Ampat, terjadi peningkatan perekonomian yang signifikan dibandingkan saat mereka berprofesi sebagai nelayan. Adanya intervensi dari berbagai pihak seperti pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan swasta, sangat berpengaruh dalam mengimplementasikan pengembangan usaha pariwisata berbasis komunitas. Dengan demikian perlunya arah pengembangan dalam mendapatkan akses terhadap berbagai sumberdaya yang dimiliki serta partisipasi pihak luar dalam peningkatan kapastias SDM, akses pembiayaan, konektivitas, dan digitalisasi.
CITATION STYLE
Selna Adesetiani, M Kolopaking, L., & Eriyatno, E. (2021). Strategi Pengembangan Usaha Wisata Homestay Berbasis Komunitas di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 9(3). https://doi.org/10.22500/9202136386
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.