ABSTRACT Schizophrenia, classified as a chronic and severe mental disorder, affects not only patients suffering from the disorder, but also their caregivers and families. In many cases, the cost of care and support required by schizophrenic patients can be quite high, often becoming a burden for the patient's family. This study was conducted with the specific aim to explore and understand the quality of life of schizophrenic patients who have consumed antipsychotic drugs. For this purpose, the short form-36, a quality of life measurement tool, was used as the primary assessment tool. This descriptive study was carried out at the HB Saanin Hospital in Padang from July to September 2022. The study included 40 diagnosed schizophrenic patients who were treated on an outpatient basis in the clinic and met the inclusion and exclusion criteria as primary samples. Results showed that the majority of patients were male (87.5%) and adults (65%). More than half of the sample (52.5%) were unemployed. Paranoid schizophrenia was the most common diagnosis (75%). Nevertheless, a large number of the sample (90%) reported an improvement in quality of life after consuming antipsychotics.The conclusion that can be drawn from this study is that the use of antipsychotic drugs potentially improves the quality of life of schizophrenic patients. This provides important insights for future schizophrenia care. Keywords: Antipsychotics, Schizophrenia, Short Form – 36, Quality of Life, ABSTRAK Skizofrenia, yang diklasifikasikan sebagai gangguan mental kronis dan berat, mempengaruhi tidak hanya pasien yang menderita gangguan tersebut, tetapi juga pengasuh dan keluarga mereka. Dalam banyak kasus, biaya perawatan dan dukungan yang diperlukan oleh pasien skizofrenia bisa sangat tinggi, dan ini seringkali menjadi beban bagi keluarga pasien. Studi ini dilakukan dengan tujuan spesifik untuk mengeksplorasi dan memahami kualitas hidup pasien skizofrenia yang telah mengonsumsi obat antipsikotik. Untuk tujuan ini, alat pengukuran kualitas hidup, short form-36, digunakan sebagai alat penilaian utama. Penelitian deskriptif ini dilaksanakan di RS HB Saanin Padang pada bulan Juli sampai September 2022. Penelitian ini mengikutsertakan 40 pasien yang didiagnosis skizofrenia yang dirawat jalan di poliklinik dan telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebagai sampel primer. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas pasien adalah laki-laki (87,5%), dan dewasa (65%). Lebih dari setengah dari sampel (52,5%) tidak memiliki pekerjaan. Skizofrenia paranoid adalah diagnosis yang paling umum (75%). Meski demikian, sejumlah besar sampel (90%) melaporkan peningkatan kualitas hidup setelah mengonsumsi antipsikotik. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan obat antipsikotik berpotensi memperbaiki kualitas hidup pasien skizofrenia. Ini memberikan wawasan penting untuk perawatan skizofrenia di masa depan. Kata Kunci: Antipsikotik, Kualitas Hidup, Short Form – 36, Skizofrrenia
CITATION STYLE
Abiensy, S. S., Hasni, D., Saputra, M. R., Widiastuti, W., & Anissa, M. (2023). Evaluasi Kualitas Hidup Pasien Skizofrenia: Studi Efek Obat Antipsikotik dengan Menggunakan Short Form-36. MAHESA : Malahayati Health Student Journal, 3(12), 3830–3838. https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i12.11204
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.