Pengungkapan diri mengacu pada pengungkapan informasi secara sadar, mengenai sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui oleh penerima atau pendengar sehingga informasi yang disampaikan menjadi sebuah pengetahuan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap peran ayah dengan pengungkapan diri pada mahasiswa tingkat I di Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 220 mahasiswa dan didapatkan sampel sebanyak 135 mahasiswa untuk subjek penelitian. Metode penggalian data dengan menggunakan dua skala psikologi. Skala Pengungkapan diri dengan 14 aitem valid (α = 0,716) dan Skala Persepsi Terhadap Peran Ayah dengan 26 aitem valid (α = 0,920). Analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,321 dengan p = 0,000 (p<0,05) yang berarti ada hubungan positif antara persepsi terhadap peran ayah dengan pengungkapan diri, semakin tinggi persepsi peran ayah maka semakin tinggi pengungkapan diri mahasiswa, demikian pula sebaliknya semakin rendah persepsi terhadap peran ayah maka semakin rendah pengungkapan diri. Sumbangan efektif persepsi terhadap peran ayah terhadap pengungkapan diri pada mahasiswa sebesar 10,3% dan sisanya sebesar 89,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
CITATION STYLE
Mulyana, H., & Kustanti, E. R. (2020). HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA MAHASISWA TINGKAT I. Jurnal EMPATI, 7(1), 60–68. https://doi.org/10.14710/empati.2018.20147
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.