Sungai Kalimas bersama dengan sungai Pegirikan merupakan dua struktur yang berperan penting dalam membentuk permukiman di Kota Surabaya. Di sepanjang tepian sungai Kalimas dan sungai Pegirikan ini terdapat permukiman-permukiman awal yang kini disebut sebagai kampung lama. kampung lama (permukiman awal) di kota Surabaya pada mulanya mengandalkan keberadaan sungai Kalimas dan sungai Pegirikan sebagai sumber kehidupan dan transportasi. Salah satu dari kampung lama tersebut adalah Tambak Bayan, Tambak Bayan merupakan kampung dengan etnis tionghoa yang masih bertahan di tengah perkembangan jaman. Kampung yang terbentuk setelah ratusan tahun ini masih bertahan dalam pesatnya pertumbuhan perekonomian pada Kota Surabaya. Di dalam kampung Tambak Bayan banyak masyarakat yang memiliki keterikatan emosi yang kuat terhadap kampung. Tujuan penelitian ini yaitu identifikasi nilai sosial-budaya, budaya bermukim masyarakat, dan keterkaitan antara struktur dan fungsi bagian wilayah Kota Surabaya. metode penelitian yang digunakan yaitu mengunakan analisis deskriptif – kualitatif yang diperoleh melalui index chart untuk mengetahui aspek keterkaitan warga kampung terhadap Tambak Bayan dan teknik analisis diachronic reading digunakan untuk menelusuri aspek perubahan kampung. Dari serangkaian hasil analisis menunjukkan bahwa keterikatan tempat dipengaruhi oleh faktor kekerabatan berupa akar keluarga dan kedekatan posisi kampung terhadap faktor tarikan, antara lain : pasar dan tempat bekerja.
CITATION STYLE
Putra, R. D. W. (2017). KAJIAN PLACE ATTACHMENT DI KAMPUNG PECINAN TAMBAK BAYAN TENGAH, KOTA SURABAYA. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif, 7(1), 19. https://doi.org/10.20961/region.v7i1.5780
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.