Banyaknya produksi kopi yang ada di kampung Palintang Desa Cipanjalu mengakibatkan melimpahnya kulit kopi. Akan tetapi, masyarakat kampung Palintang belum memanfaatkannya secara maksimal. Akhirnya, limbah kulit kopi terbengkalai begitu saja di sekitar sungai dan dipinggir jalan sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan merusak lingkungan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mempermudah masyarakat menkonsumsi teh herbal agar mendapatkan manfaat yang ditimbulkan dari cascara sekaligus mengurangi limbah yang ada dilingkungan kampung Palintang, sekaliiigus menjadi daya tarik wisata melalui diversifikasi gastro-wisata. Artikel ini disusun menggunakan metode kualitatif dengan tahapan pengumpulan data, observasi langsung kelapangan dan wawancara. Limbah kulit kopi bisa dimanfaatkan menjadi teh herbal yang menjadi nilai tambah dan diversifikasi wisata gastronomi. Nilai tambah berupa produk Lintang Cascara yang kaya akan nilai sejarah, budaya local dan kandungan produk berupa vitamin c dan juga antioksidan yang memiliki hasiat dapat meningkatkan metabolisme dan menangkal radikal bebas yang menyebabkan sel kanker.
CITATION STYLE
Rahmat, T. (2022). GASTRO WISATA CASCARA : PENGOLAHAN LIMBAH KULIT KOPI MENJADI TEH HERBAL CASCARA SEBAGAI ALTERNATIF WISATA GASTRONOMI. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Babakti, 2(2). https://doi.org/10.53675/babakti.v2i2.954
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.