Frekuensi abortus spontan di Indonesia adalah 10%-15% dari 5 juta kehamilan setiap tahunnya atau 500.000 - 750.000. Sedangkan abortus buatan sekitar 750.000-1,5 juta setiap tahunnya. Berdasarkan Studi Pendahuluan dari data Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Daerah Zainoel Abidin di ruang Kebidanan Tahun 2016 jumlah pasien yang mengalami abortus pada tahun 2015 adalah 127 kasus, dan pada tahun 2016 berjumlah 153 kasus. Tujuan Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian abortus pada ibu hamil di ruang kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Pemerintah Aceh tahun 2017. Metode Penelitian,Penelitian ini menggunakan desain case control dengan retrospektif. Dilakukan pada tanggal 17-19 Juli 2017. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 242 ibu, dimana proses pengambilan sampel menggunakan rumus Lameshow sehingga diperoleh sampel sebanyak 121 ibu yang mengalami abortus dan 121 ibu yang tidak mengalami abortus. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat, dimana uji statistik menggunakan uji chi square dan OR. Dari hasil analisa bivariat menunjukkan ada pengaruh kejadian abortus dengan umur (p-value 0,001, OR = 7.842), paritas (p-value 0,003, OR = 9.235) , riwayat abortus (p-value 0,002, OR = 10.291), dan jarak kehamilan (p value 0,010, OR = 2.886). Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara umur, paritas, riwayat abortus dan jarak kelahiran dengan kejadian abortus. Diharapkan agar dapat menjadi masukan bagi tempat peneliti sehingga dapat memberikan masukan kepada tenaga kesehatan terhadap peningkatan penanganan pada pasien dengan kejadian abortus.
CITATION STYLE
Lisa, U. F., & Harisna, D. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Abortus pada Ibu Hamil di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Pemerintah Aceh Tahun 2017. JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE, 3(2), 243. https://doi.org/10.33143/jhtm.v3i2.276
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.