Latar belakang.Kemampuan bahasa merupakan salah satu indikator perkembangan kognitif anak. Deteksi dini masalah perkembangan anak sangat menentukan keberhasilan dalam memaksimalkan plastisitas otak pada kompensasi penyimpangan perkembangan.Tujuan.Mengetahui pengaruh perkembangan bahasa terhadap perkembangan kognitif anak usia 1-3 tahun.Metode. Penelitian potong lintang pada kunjungan pasien Poliklinik Tumbuh Kembang Anak RS Dr. Kariadi Semarang, usia subjek 1-3 tahun. Kriteria inklusi keterlambatan bicara, gizi baik, tidak memiliki kelainan kongenital, gangguan neurologi, dan gangguan pendengaran. Dilakukan pemeriksaan kemampuan bahasa dengan Denver II kemudian ditentukan DQ (developmental quotients)menggunakan CAPUTE scale. Untuk menentukan gangguan pendengaran dilakukan konsultasi dengan Bagian THT dan pemeriksaan BERA. Datadianalisissecara statistik dengan uji-t.Hasil.Didapatkan kasus (n=36) dan kontrol (n=36), jumlah sampel laki-laki pada kasus 77.8%. Pada kelompok kontrol rerata DQ CAT(cognitive adaptive test)91,4 (SD+5,6),CLAMS (clinical linguistic & auditory milestone scale)90,1 (SD+6,1) sedangkan pada kasus rerata DQCAT82,7 (SD+6,7),CLAMS57,9 (SD+11,2). Hasil Uji-tdidapatadjustedR20,415 (p=0,000).Kesimpulan.Terdapat pengaruh perkembangan bahasa terhadap perkembangan kognitif pada anak usia 1-3 tahun
CITATION STYLE
Hartanto, F., Selina, H., H, Z., & Fitra, S. (2016). Pengaruh Perkembangan Bahasa Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia 1-3 Tahun. Sari Pediatri, 12(6), 386. https://doi.org/10.14238/sp12.6.2011.386-90
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.