Kasus COVID-19 pertama kali muncul di Indonesia pada Maret 2020. Memasuki tahun kedua pandemi Covid-19, berbagai adaptasi terhadap proses belajar di perguruan tinggi dilakukan. PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) mencatat 1.522 penduduk Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental akibat pandemi COVID-19 ini, tidak terkecuali para mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat stress, cemas dan depresi pada mahasiswa pada tahun kedua adaptasi pandemi. Penelitian deskriptif ini menggunakan metode purposive sampling, dimana mengikutsertakan 97 orang mahasiswa kedokteran angkatan Tahun 2018 di Fakultas Kedokteran sebagai responden. Penelitian ini bertujuan menentukan tingkat stres, kecemasan, dan depresi responden penelitian di tahun ke-2 pandemi. Data penelitian dikumpulkan pada Bulan Mei 2021 dengan menggunakan kuesioner DASS-21 (Depression Anxiety Stress Scales). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55.67% responden penelitian berada pada level stress normal, kecemasan (86,6%) dan depresi (57,73%). Studi ini juga meneliti faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, interaksi sosial, dan ekonomi. Responden yang mengalami kecemasan dan depresi lebih banyak ditemukan pada mahasiswa dengan status ekonomi keluarga menurun dan tidak aktif berinteraksi sosial. Peranan organisasi kemahasiswaan di kampus serta penanggulangan pandemi yang efektif diharapkan dapat mengatasi stress, cemas dan depresi pada mahasiswa saat perkuliahan online di masa pandemi.
CITATION STYLE
Gaite, G., Ingkiriwang, E., & Tania, E. (2022). Gambaran Tingkat Stress, Kecemasan dan Depresi Mahasiswa saat Adaptasi Tahun Kedua Pandemi COVID-19. Jurnal Kedokteran Meditek, 28(3), 289–294. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v28i3.2381
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.