Semarang juga merupakan salah satu kota dengan tingkat kerentanan, bahaya dan resiko tinggi akibat dampak perubahan iklim (Hartati, 2016). Perubahan iklim dapat mempengaruhi kenaikan muka air laut. Salah satu sektor yang langsung terancam bahaya kenaikan muka air laut adalah sektor pesisir pantai, akibatnya yaitu badai pasut (rob) yang menyebabkan erosi pantai di Wilayah Pesisir Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Upaya yang dilakukan dalam melindungi daerah Pesisir Kecamatan Tugu dari dampak negatif erosi yaitu pembangunan breakwater oleh masyarakat dengan bantuan dana dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Tengah. Namun, kondisi breakwater di Kecamatan Tugu saat ini sudah rusak sehingga mengurangi fungsinya sebagai alat pelindung pantai..Tujuan dari dari Penelitian ini yaitu untuk mengetahui muka air rencana yang di tetapkan berdasarkan pasang surut dan dapat di jadikan acuan sebagai penentuan tinggi puncak breakwater yang harus terus di sesuaikan dengan kenaikan muka air laut untuk dapat mempertahankan fungsinya.. Pengambilan data lapangan gelombang diambil menggunakan instrumen ADCP SonTek Argonaut-XR di kedalaman 10 meter di bawah permukaan laut. Analisa gelombang dan pasang surut dilakukan untuk menentukan nilai muka air rencana dan elevasi puncak breakwater dengan menggunakan software Microsoft Excel dan SLP 64.Berdasarkan analisa yang dilakukan didapatkan nilai tinggi muka air rencana yang ideal sebesar 2,87 m - 2,91 m dan elevasi puncak breakwater sebesar 4,02m - 4,38m untuk struktur bangunan blok beton. Semarang is also one of the cities with high levels of vulnerability, danger and risk due to climate change impacts (Hartati, 2016). Climate change can affect sea level rise. One sector that is directly threatened by sea level rise is the coastal sector, the result is a storm of beach (Rob) that causes coastal erosion in the coast area of Tugu District, Semarang. Efforts undertaken in protecting coastal areas of Tugu subdistrict from the negative impact of erosion is the development of breakwater by the community with the assistance of funds from the Environmental Agency (BLH) of Central Java province. However, the condition of the breakwater in Tugu District is currently damaged so that it reduces its function as a protective beach. The purpose of this research is to find out the design water level which is determined based on tides and can be used as a reference to determine the height of the breakwater peak which must be continuously adjusted to the sea level rise to maintain its function. The retrieval of wave field data was taken using the Sontek Argonaut-XR ADCP instrument at a depth of 10 meters below sea level. Wave and tidal analysis was carried out to determine the planned water level and peak breakwater elevation using Microsoft Excel and SLP 64 software. Based on the analysis done obtained the ideal designed water level height was 2.87 m - 2.91 m and peak elevation breakwater is 4.02m - 4.38m for concrete block building structures.
CITATION STYLE
Bisyri, F. A., Satriadi, A., & Purwanto, P. (2020). Studi Muka Air Laut Rencana Dan Elevasi Puncak Breakwater di Wilayah Pesisir Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Indonesian Journal of Oceanography, 2(2), 129–136. https://doi.org/10.14710/ijoce.v2i2.7987
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.