“Tappan” atau Tampan merupakan salah satu jenis kain tenun tradisional masyarakat suku Saibatin yang merupakan peninggalan nenek moyang dan sudah hampir punah, difungsikan sebagai penutup wadah dan pembungkus makanan maupun mas kawin pada upacara perkawinan adat Lampung. Penulis berinisiatif melestarikan kain Tampan agar semakin dikenal oleh masyarakat luas dan tidak membiarkannya punah dengan cara mengangkat konsep Kain Tampan Lampung menjadi motif yang diterapkan sebagai sumber ide penciptaan karya seni berupa busana kasual menggunakan teknik batik tulis. Metode pendekatan yang digunakan adalah estetika dan ergonomi, sedangkan metode penciptaan yang digunakan yakni tiga tahap enam langkah yang dikemukakan oleh SP Gustami, di antaranya eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Hasil karya yang tercipta berupa empat busana kasual dengan motif kain Tampan Lampung.
CITATION STYLE
Dewi, A., Supriaswoto, S., & A, A. (2022). Motif Kain Tampan Lampung sebagai Dasar Penciptaan Busana Kasual Batik. Style : Journal of Fashion Design, 1(2), 19. https://doi.org/10.26887/style.v2i1.2564
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.