Padi merupakan komoditas pertanian utama di Indonesia yang membutuhkan air dalam jumlah banyak saat pembudidayaannya. Prediksi yang akurat dari jumlah penggunaan air tanaman diperlukan untuk sistem penggunaan air irigasi yang efisien. Evapotranspirasi aktual (ETC) adalah nilai penting yang digunakan untuk memprediksi jumlah air irigasi. Koefisien tanaman (Kc) harus diketahui terlebih dahulu untuk menghitung ETC tersebut. Penelitian untuk memperkirakan Kc padi telah dilakukan di dalam pot dengan berbagai perlakuan muka air. Muka air tersebut diatur menggunakan tabung Mariot. Muka air ditetapkan pada -12 cm, -7 cm, -5 cm, -3cm, 0 cm, dan 2 cm dari permukaan tanah. Dalam penelitian ini, Kc dihitung menggunakan persamaan neraca air modifikasi dan Kalman Filter. Hasilnya menunjukkan bahwa perlakuan muka air pada penanaman padi mempengaruhi kelembaban tanah () dan temperatur tanah (Tsoil). Fluktuasi dari parameter fisik tanah akibat perlakuan muka air tersebut memberikan efek pada pertumbuhan tanaman dan kemungkinan terjadinya evapotranspirasi, sehingga nilai Kc pada setiap perlakuan menjadi berbeda. Secara umum, nilai Kc juga akan berbeda seiring dengan pertumbuhan tanaman. Kc rata-rata untuk semua perlakuan muka air adalah 0,77-1,27 (initial season), 0,90-1,11 (crop development), 1,10-1,39 (mid-season), dan 1,17-1,40 (late season).
CITATION STYLE
Hasanah, N. A. I., Setiawan, B. I., Arif, C., & Widodo, S. (2015). Evaluasi Koefisien Tanaman Padi Pada Berbagai Perlakuan Muka Air. Jurnal Irigasi, 10(2), 57. https://doi.org/10.31028/ji.v10.i2.57-68
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.