Perawatan Pascaanestesi pada Resipien Transplantasi Ginjal

  • Kurniawaty J
N/ACitations
Citations of this article
18Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Transplantasi ginjal adalah terapi pilihan pada pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir (end stage renal transplantation/ ESRD). Transplantasi tidak hanya menurunkan mortalitas, tetapi secara substansial juga memperbaiki kualitas hidup pada hampir semua resipien. Namun begitu, penggunaan imunosupresan dan adanya beberapa komorbid medis pada pasien ini membuat manajemen perioperasi yang sangat menantang, termasuk manajemen pascaoperasi yang tidak mudah. Urine output yang baik adalah tanda yang paling sering dari fungsi allograft yang baik. Pada periode pascaoperasi, resipien seharusnya memiliki balance cairan yang sedikit positif, dengan tekanan darah yang lebih tinggi (target tekanan darah sistolik ≥ 150 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 80 mmHg) untuk membantu mempertahankan perfusi yang adekuat dari organ yang baru saja ditransplantasikan. Penggantian cairan seharusnya diperhitungkan berdasarkan urine output, kehilangan cairan yang tidak disadari, dan status volume. Perawatan harus dilakukan untuk mengurangi jumlah penggantian cairan secara bertahap, dengan tetap mempertahankan stabilitas hemodinamik, karena penggantian cairan penuh yang konstan hanya mengakibatkan diuresis yang lebih banyak.

Cite

CITATION STYLE

APA

Kurniawaty, J. (2021). Perawatan Pascaanestesi pada Resipien Transplantasi Ginjal. Jurnal Komplikasi Anestesi, 8(1), 39–52. https://doi.org/10.22146/jka.v8i1.7489

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free