BSD City is an area that is planned to be a pioneer of the Integrated Smart Digital City, triggered by the population of BSD which is dominated by millennials and alpha generations who grow up following technological developments. Millennials have a high level of anxiety, stress and depression. To reduce high levels of stress art has an important role where art can change one's emotions and behavior, have a positive impact on stress management, reduce anxiety levels and improve mood. Digital technology has allowed art to go beyond existing boundaries, so that art in the present and in the future will be more dynamic, flexible in accordance with the character of the millennials generation. Therefore, this design aims to provide a forum for interaction between art and humans and among fellow human beings from various groups by utilizing technological advances to maximize the interactions that occur and foster creative thinking and self-expression through digital art. The design is done by survey method and shape grammar. A museum where visitors can explore digital art and interact directly with the artwork and express their emotions freely into a museum, is needed by the Millennials at this time. AbstrakKota BSD merupakan suatu kawasan yang direncanakan akan menjadi pionir Integrated Smart Digital City, dipicu oleh penduduk BSD yang didominasi oleh generasi milenial dan generasi alfa yang tumbuh dengan mengikuti perkembangan teknologi. Generasi milenial memiliki tingkat kecemasan, stress, dan depresi yang tinggi. Untuk mengurangi tingkat stress yang tinggi itu seni memiliki peran yang penting dimana seni dapat mengubah emosi dan perilaku seseorang, memberi dampak positif pada manajemen stress, mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan mood.[1] Teknologi digital telah memungkinkan seni untuk melampaui batasan-batasan yang ada, sehingga seni di masa sekarang dan di masa yang akan datang menjadi lebih dinamis, fleksibel sesuai dengan karakter generasi millennials. Oleh karena itu, perancangan ini bertujuan untuk menyediakan wadah interaksi antara seni dengan manusia dan antara sesama manusia dari berbagai golongan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memaksimalkan interaksi yang terjadi serta menumbuhkan pemikiran kreatif dan ekspresi diri melalu seni digital. Perancangan dilakukan dengan metode survei dan shape grammar. Museum dimana pengunjung dapat mengeksplorasi seni digital dan berinteraksi langsung dengan karya seni tersebut serta mengekspresikan emosinya secara bebas menjadi museum yang dibutuhkan generasi milenial di masa ini.[1] Sabine C. Koch & Fuchs T, Embodied Arts Therapies, (Arts Psychother, 2011)
CITATION STYLE
Evelyn, S., & Machdijar, S. (2020). MUSIUM SENI DIGITAL. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 1(2), 1989. https://doi.org/10.24912/stupa.v1i2.4511
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.