Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Berpikir Kritis Siswa yang Diajar Menggunakan Pembelajaran Konvensional Dengan Kontekstual

  • Sitorus R
  • Nazaruddin I
N/ACitations
Citations of this article
48Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui (1) Untuk  mengetahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, (2) Untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, (3) Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang diajarkan dengan pembelajaran kontekstual dan yang diajarkan dengan pembelajaran Konvensional, (4) Untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan yang diajarkan dengan pembelajaran kontekstual dan yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Binjai. Kemudian secara acak dipilih tiga kelas dari semua kelas X SMA Negeri 2 binjai yaitu kelas XA, kelas XB, dan kelas XC dimana kelas XA sebagai kelas eksperimen dan kelas XB sebagai kelas kontrol serta kelas XC sebagai kelas uji coba instrumen. Kelas uji coba digunakan untuk menyempurnakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan menerapkan pembelajaran kontekstual. Instrumen penelitian ini menggunakan tes berpikir kreatif dan berpikir kritis matematis. Instrumen tersebut telah di uji oleh validator dan telah memenuhi syarat validitas isi, serta koefisien reabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dari hasil perhitungan uji F, dihasilkan bahwa Fhitung = 102,477  dan Ftabel = 4,006873 dengan taraf signifikan sebesar 5% Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak dan  Ha diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual  dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional (2) Dari hasil perhitungan uji F, dihasilkan bahwa Fhitung = 7,557737  dan Ftabel  = 4,006873 dengan taraf signifikan sebesar 5% Jika Fhitung ≥ Ftabel  maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual  dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, (3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran kontekstual dan konvensional memenuhi batas toleransi, (4) Rata – rata persentase keseluruhan komponen respon siswa terhadap pembelajaran kontekstual dan konvensional lebih besar atau sama dengan 80%, maka disimpulkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran kontekstual dan konvensional adalah positif (5) Proses penyelesaian jawaban siswa dengan menggunakan pembelajaran kontekstual memiliki kriteria baik. Hal ini ditunjukkan dengan jawaban siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan berpikir kreatif dan berpikir kritis siswa lebih baik pada kelas pembelajaran kontekstual dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sitorus, R. M., & Nazaruddin, I. (2021). Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Berpikir Kritis Siswa yang Diajar Menggunakan Pembelajaran Konvensional Dengan Kontekstual. FARABI: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 4(1), 1–17. https://doi.org/10.47662/farabi.v4i1.78

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free