Model Kompetensi Komunikasi Bisnis Lintas Budaya Indonesia dan Jerman

  • Bamanty M
  • Lestari P
  • Novianti D
N/ACitations
Citations of this article
212Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kabul Art Gallery adalah perusahaan yang menawarkan lukisan batik di Yogyakarta. Mayoritas pelanggan adalah orang asing dari sejumlah negara termasuk Jerman. Tujuan penelitian ini untuk menemukan model kompetensi komunikasi bisnis lintas budaya, khususnya antara penjual Indonesia dan pembeli Jerman. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan wawancara, dokumentasi, penelitian kepustakaan, dan observasi sebagai metode pengumpulan data. Penelitian ini didasarkan pada teori kompetensi komunikasi lintas budaya Spitzberg, yang menganut motivasi, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil penelitian ini menemukan model kompetensi komunikasi bisnis lintas budaya Kabul Art Gallery berupa adanya motivasi penjual lukisan, adanya pengetahuan berupa lukisan dan bahasa asing, serta kemampuan dalam tawar menawar dengan bahasa asing yang kerap dimenangkan oleh penjual Indonesia. Komunikasi bisnis lintas budaya yang berhasil melahirkan manfaat dalam mengembangkan usaha dalam ruang lingkup global. Kontribusi penelitian ini berupa model kompetensi komunikasi lintas budaya yang dapat diterapkan pada perusahaan lain.

Cite

CITATION STYLE

APA

Bamanty, M. M., Lestari, P., & Novianti, D. (2020). Model Kompetensi Komunikasi Bisnis Lintas Budaya Indonesia dan Jerman. Jurnal Ilmu Komunikasi, 17(1), 1. https://doi.org/10.31315/jik.v17i1.3507

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free