Artikel ini membahas tentang epistemologi konsep Islamisasi Ilmu yang digagas oleh Syed Muhammad Naquib al-Attas. Konsep ini adalah respons intelektual al-Attas terhadap peradaban Barat yang dianggap telah mengakibatkan kerusakan serius. Hal itu merupakan dampak negatif yang dihasilkan oleh ilmu yang dikembangkan oleh peradaban Barat, yang cenderung mengenyampingkan aspek metafisika dan spiritualitas dalam aktivitas ilmiah. Artikel ini berupaya mengidentifikasi unsur-unsur epistemologis dari konsep tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sumber pengetahuan adalah Tuhan, sehingga pengetahuan pada hakikatnya adalah penafsiran terhadap pengetahuan yang datang dari Tuhan. Instrumen dalam memperoleh pengetahuan adalah indra, akal sehat dan intuisi. Kebenaran tertinggi diperoleh oleh seseorang yang telah menjalani ketaatan dan pengabdian yang tulus terhadap Tuhan. Pengetahuan dikatakan benar jika terbebas dari keraguan, dan kebenaran tersebut akan terus diterima selama sesuai dengan worldview Islam.
CITATION STYLE
Afif, Muh. B. (2022). EPISTEMOLOGI ISLAMISASI ILMU SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS. J-Alif : Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Dan Budaya Islam, 7(2), 107. https://doi.org/10.35329/jalif.v7i2.3735
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.