Pendirian pabrik biodiesel ini menjadi solusi bagi kelangkaan bahan bakar minyak bumi di masa mendatang. Dengan adanya pabrik ini akan mendukung program pemerintah B-20 tentang penyediaan, pemanfaatan dan tata niaga bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain. Pabrik biodiesel ini menggunakan bahan baku dari minyak biji randu berkapasitas 22.000 ton/tahun. Pabrik biodiesel ini berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun dan 24 jam per hari. Dari hasil analisa ekonomi didapatkan Total Capital Investment (TCI) sebesar Rp. 213.413.634.529. Sedangkan Total Producion Cost (TPC) sebesar Rp. 735.470.783.727. Dari analisa perhitungan yang telah dilakukan maka Laba kotor yang diperoleh sebesar Rp. 246.931.602.692 dan untuk laba bersih sebesar Rp. 244.462.286.666. Untuk laju pengembalian modal (ROI) sebelum pajak sebesar 22,86% sedangkan setelah pajak sebesar 20,63%. Lama pengembalian modal (POT) sebelum pajak 3,3 tahun sedangkan setelah pajak 4,5 tahun. Break Event Point (BEP) sebesar 58,3%. Laju pengembalian modal lebih besar dibandingkan dengan bunga bank sehingga pabrik biodiesel ini layak didirikan. IRR sebesar 16,3 % lebih besar dari bunga bank sebesar 15 %.
CITATION STYLE
Ekawati, S., Gayatri, B. R. R., Prakoso, P., & Chumaidi, A. (2023). ANALISA EKONOMI PRARANCANGAN PABRIK KIMIA PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK BIJI RANDU (CEIBA PENTANDRA) MENGGUNAKAN KATALIS HETEROGEN CAO DENGAN KAPASITAS 22.000 TON/TAHUN. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 6(2), 241–248. https://doi.org/10.33795/distilat.v6i2.77
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.