Apotek merukapan sarana pelayanan kefarmasian yang digunakan sebagai tempat untuk dilaksanakannya praktek kefarmasian oleh apoteker. Untuk menjaga ketersediaan obat maka perlu dilakukan perencanaan dan pengadaan obat yang baik memiliki peran yang sangat penting untuk menentukan stok obat yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan dengan mutu terjamin serta dapat diperoleh pada saat yang diperlukan. Untuk melihat keberhasilan perencanaan obat, maka perlu dilakukan evaluasi menggunakan metode ABC. Penelitian inikuantitatif pre eksperimental. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan ABC menggunakan data kuantitatif yang telah tersedia di Apotek J sehingga penelitian ini termasuk penelitian retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan obat yang masuk kelompok obat A adalah 150 item obat dengan persentase 13,62% dari total item obat. Persentase pemakaian obat sebesar 70.90% dengan nilai pemakaia obat Rp 119,409,000, obat yang masuk kelompok obat B adalah 269 item obat dengan persentase 24,43% dari total item obat. Persentase pemakaian obat sebesar 20,06% dengan nilai pemakaian obat Rp 66,061,980. Obat yang masuk kelompok obat C adalah 682 item obat dengan persentase 61,94% dari total item obat. Persentase pemakaian obat sebesar 9,04% dengan nilai pemakaia obat Rp 52,131,750.
CITATION STYLE
Aswinabawa, D. (2022). Perencanaan Obat dengan Metode Abc di Apotek J Kecamatan Praya Lombok Tengah Tahun 2022. Borneo Journal of Pharmascientech, 6(2), 125–128. https://doi.org/10.51817/bjp.v6i2.426
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.