Bidang pendidikan pada saat ini merupakan salah satu prioritas yang menjadi urgensi pemerintah. Berdasarkan Badan Pusat Statistik 2021, tercatat bahwa angka putus sekolah di Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat pertama dari 34 provinsi di Indonesia. Fenomena ini tentunya menurunkan indeks pendidikan serta bertolak belakang dengan intensi penting yang menjadi fokus pembangunan pemerintah yakni pemerataan pendidikan. Pada penelitian ini akan dilakukan pemetaan wilayah di Provinsi Jawa Barat berdasarkan indeks pendidikan sehingga didapatkan perencanaan dan kebijakan pemerintah yang lebih akurat. Salah satu algoritma yang dapat digunakan dalam pengelompokan kabupaten berdasarkan indikator pendidikan adalah Agglomerative Hierarchical Clustering (AHC). Beberapa metode pengelompokkan yang digunakan pada penelitian ini adalah AHC dengan metode single linkage, metode complete linkage, metode average linkage, dan metode ward. Hasil dari penelitian ini adalah perbandingan metode yang dilakukan berdasarkan nilai koefisien korelasi cophenetic. Berdasarkan analisis pada penelitian ini, diketahui gambaran pada sektor pendidikan di Provinsi Jawa Barat tahun 2021, yaitu masih terdapat indikasi belum tercapainya pemerataan pendidikan khususnya pada jenjang sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi serta terpusatnya jumlah sekolah dan guru di klaster tertentu. Tinjauan indeks pendidikan ini dibentuk menjadi 4 klaster pada setiap masing-masing metode. Berdasarkan hasil perbandingan nilai koefisien korelasi cophenetic dari keempat metode pada analisis AHC, metode ward adalah metode terbaik dengan koefisien korelasi cophenetic terbesar (0,952).
CITATION STYLE
Khoirunnisa’, A., Wibowo, F. A. S., & Kismiantini, K. (2023). Perbandingan Analisis Agglomerative Hierarchical Clustering Berdasarkan Indikator Pendidikan di Provinsi Jawa Barat. Prosiding Seminar Pendidikan Matematika Dan Matematika, 7. https://doi.org/10.21831/pspmm.v7i1.273
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.