Tujuan paper ini berupaya untuk merelasikan antara konsep berperang Sun Tzu, akuntansi dan sustainabilitas organisasi. Intisari konsep perang Sun Tzu adalah “menang tanpa bertempur” yang digunakan sebagai rerangka dan alat analisis dalam menjelaskan strategi yang dipakai paradigma non mainstream untuk “menantang” dominasi kaum positivis. Akuntansi dalam paper ini dimaknai sebagai kumpulan pemikiran dari individu dalam melihat realitas akuntansi, demikian pula dengan organisasi mencerminkan kelompok-kelompok pemikirnya yaitu kubu mainstream dan non mainstream. Hasil telaah menunjukkan bahwa paradigma non mainstream menggunakan “senjata kelembutan” yakni understanding, good criticizing, synergizing dan trully loving dalam mengembangkan kajian riset akuntansinya. Strategi ini tidak berupaya menyingkirkan atau bahkan membunuh paradigma mainstream. Mereka berupaya mengajak sang mainstream untuk bersama-sama mengembangkan disiplin akuntansi sesuai dengan paradigmanya sehingga terciptalah apa yang dinamakan sebagai keseimbangan paradigmatik. Keseimbangan paradigmatik ini dibutuhkan untuk menjaga sustainabilitas pemikiran akuntansi sehingga mampu membentuk peradaban akuntansi menjadi lebih baik.
CITATION STYLE
Sulistiyo, A. B. (2018). ANTARA SENI BERPERANG ALA SUN TZU, AKUNTANSI DAN SUSTAINABILITAS ORGANISASI. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 16(1). https://doi.org/10.24034/j25485024.y2012.v16.i1.135
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.