Kemajuan pembangunan di wilayah sub urban Bandung Selatan menimbulkan beberapa implikasi. Pembangunan permukiman yang kurang terencana dan sistem sanitasi yang tidak memenuhi syarat berakibat pada perubahan kondisi air tanah baik kuantitas maupun kualitas. Penurunan kualitas air tanah ditandai dengan terdeteksinya beberapa polutan diantaranya nitrat, nitrit dan amonia yang berhubungan dengan kegiatan manusia seperti pembuangan limbah domestik, hasil aktivitas peternakan dan penggunaan pupuk yang berlebihan. Tujuan dari penelitian inii untuk mengetahui degradasi kualitas air tanah bebas di daerah sub urban Bandung Selatan. Metode yang digunakan adalah analisis spasial polutan pada air tanah bebas dengan Sistem Informasi geografis (SIG). Analisis kandungan polutan pada air tanah memberikan hasil yang sangat beragam; konsentrasi nitrat (NO 3 -N) 1,03 – 38, 01 mg/l, nitrit (NO 2 -N) <0.001 – 0.17 mg/l, nitrit (NH 4 -N) 0.015 – 18.76 mg/l. Perbedaan konsentrasi sebaran kontaminan terdapat pada daerah perbukitan dan dataran. Pada daerah dataran mempunyai nilai kadar nitrit dan amoniak yang tinggi , sedangkan di daerah perbukitan memiliki kadar konsentrasi nitrat tinggi . Diari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kehadiran polutan dalam air tanah disebabkan oleh pengaruh antropogenik seperti sanitasi atau sistem pembuangan limbah yang kurang baik. Kata Kunci : analisis spasial, degradasi air tanah, antropogenik
CITATION STYLE
Maria, R. (2018). ANALISIS SPASIAL DEGRADASI AIR TANAH BEBAS DI WILAYAH SUB URBAN BANDUNG SELATAN. Seminar Nasional Geomatika, 2, 299. https://doi.org/10.24895/sng.2017.2-0.423
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.