Setan merupakan sifat untuk mendefenisikan semua makhluk yang jahat, pembangkang, selalu berkhianat, bermaksiat, tidak taat, suka melawan aturan atau semacamnya. Akan tetapi dewasa ini, masih minoritas di kalangan masyarakat yang memiliki kesadaran akan kekuatan yang dimiliki setan dalam menjerumuskan dan menemani manusia hingga terlepas dari perintah Allah Swt. Salah satu sifat yang sering terjadi di kehidupan kita yakni sifat marah/emosi, yang disebabkan karena bergejolaknya darah di dalam tubuh manusia. Adanya sifat marah/emosi merupakan naluri manusia dan tidak dapat dihilangkan secara sempurna, tetapi dapat diwaspadai dengan cara melakukan bentuk perlindungan diri. Sehingga, sangat perlu memahami makna hadis tentang “Setan dalam Aliran Darah Manusia Perspektif Hadis”, agar masyarakat dapat lebih menyadari terhadap segala bentuk godaan setan dan dapat berlindung diri darinya. Adapun proses penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan ilmu hadis dan psikologi. Dengan demikian, ditengah banyaknya masyarakat yang memahami adanya setan tetapi tidak memiliki kepekaan terhadap godaannya, maka penelitian ini hadir sebagai upaya menyadarkan akan godaan yang diberikan setan layaknya darah yang mengalir di dalam tubuh manusia dan nantinya akan memberikan dampak pada fisik/psikis manusia tersebut. Adapun makna setan yang diperoleh dari hadis tersebut, bahwa suatu sifat buruk yang menentang, menyalahi, dan menjauhkan atau jauh dari rahmat Allah Swt. serta membangkang, yang terdapat di dalam diri manusia, jin ataupun binatang dan akan senantiasa merayu serta menggoda bagaikan darah yang tidak akan terpisah.
CITATION STYLE
Ngampo, M. A., & Bunganegara, M. Hs. (2022). Setan dalam Aliran Darah Manusia Perspektif Hadis Nabi Saw. Jurnal Ushuluddin: Media Dialog Pemikiran Islam, 24(1), 58–72. https://doi.org/10.24252/jumdpi.v24i1.27294
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.