Kehadiran media sosial yang semakin marak telah membuat fungsinya tidak lagi sebatas media untuk bersosialisasi, tetapi juga untuk hal-hal lain seperti media promosi, komersialisasi, dan bahkan pembentukan citra diri. Hal ini dapat dilihat melalui fenomena munculnya berbagai bentuk dukungan atau endorsement dari produk-produk tertentu terhadap orang atau akun yang dianggap terkenal atau punya pengaruh di publik sebagai bagian dari strategi promosi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi terhadap konten perempuan urban yang menggunakan media sosial untuk memamerkan produk perhiasan yang melakukan endorsement dan studi literatur terhadap konsep narsisme dan simulakra. Hasil penelitian ini menunjukkan produk perhiasan melakukan endorsement terhadap perempuan urban dengan perilaku narsisme karena pertama, memfasilitasi kebutuhan perempuan urban untuk bereksistensi atau mendapat pengakuan, dan yang kedua, perilaku narsisme di era media sosial menjadi menarik untuk dikomodifikasi dan jadi konsumsi publik. Simulakra di sini ditunjukkan melalui penggunaan media sosial yang tidak lagi menjadi simulasi terhadap suatu realitas, melainkan justru mengkonstruksi realitas baru. Artinya, apa yang ditampilkan di media sosial bukanlah simulasi realitas dari apa itu perempuan urban, tetapi konstruksi realitas baru tentang perempuan urban.
CITATION STYLE
Widiyanti, D. (2022). Narsisme Perempuan Urban melalui Simulakra Perhiasan di Media Sosial sebagai Bentuk Endorsement. Ars: Jurnal Seni Rupa Dan Desain, 25(2), 129–134. https://doi.org/10.24821/ars.v25i2.5553
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.