Pengaruh Substitusi Media Limbah Cair Rebusan Kedelai Tempe terhadap Kondisi Pertumbuhan Acetobacter xylinum dalam Starter Bacterial Cellulose

  • Rohmatningsih R
N/ACitations
Citations of this article
33Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Indonesia merupakan negara produsen tempe. Proses produksi tempe cenderung menghasilkan limbah khususnya limbah cair rebusan kedelai. Limbah cair rebusan kedelai masih mengandung nutrisi lengkap. Tingginya kadar protein (N-total) dalam limbah cair rebusan kedelai tempe dapat digunakan sebagai media fermentasi bacterial cellulose seperti nata de soya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh media air kelapa yang disubstitusi dengan limbah cair rebusan tempe dan kajian umur inkubasi untuk optimalisasi pertumbuhan Acetobacter xylinum dalam starter bacterial cellulose. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4x3 dengan dua faktor yaitu waktu inkubasi starter (0, 7, 14, dan 21 hari) dan substitusi limbah cair rebusan kedelai tempe (0, 30, dan 60%) pada media pertumbuhan starter. Penelitian ini menggunakan dua belas perlakuan dan tiga kali ulangan. Parameter yang diuji meliputi jumlah sel, pH (derajat keasaman), kekeruhan, dan ketebalan bacterial cellulose. Hasil pengamatan dari grafik kekeruhan menunjukkan bahwa konsentrasi air kelapa murni akan memberikan angka tertinggi untuk kekeruhan, sedangkan konsentrasi limbah cair rebusan kedelai tertinggi 60% memberikan kekeruhan terendah. Dari grafik pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum dapat dilihat jumlah sel mencapai 104 di awal inkubasi dan pertumbuhan mengalami fase relatif stabil di angka 106 pada umur inkubasi setelah 15 hari. pH media relatif sama pada awal pertumbuhan berada pada kisaran 3,0 meningkat pada pertumbuhan optimum di angka 3,95 dan menurun setelah umur inkubasi melewati 15 hari dan berada di angka pH 2,9 pada umur inkubasi 21 hari. Ketebalan bacterial cellulose tertinggi dicapai oleh media limbah cair rebusan kedelai tempe sebanyak 60%.Limbah cair rebusan kedelai dapat digunakan sebagai media alternatif menggantikan air kelapa untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum sampai dengan perbandingan 60%. Pertumbuhan sel bakteri melewati fase konstan setelah umur inkubasi 15 hari. Semakin lama waktu inkubasi maka pH yield semakin asam, jumlah sel bakteri bertambah, dan ketebalan bacterial cellulose lebih tinggi dibandingkan dari media air kelapa.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rohmatningsih, R. N. (2023). Pengaruh Substitusi Media Limbah Cair Rebusan Kedelai Tempe terhadap Kondisi Pertumbuhan Acetobacter xylinum dalam Starter Bacterial Cellulose. Indonesian Journal of Laboratory, 5(3), 139. https://doi.org/10.22146/ijl.v5i3.81439

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free