Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persaingan yang terjadi antara ojek online dengan ojek konvensional di Stasiun Lempuyangan, Daerah Istimewa Yogyakarta dan untuk mengetahui upaya apa saja yang sudah dilakukan guna mengatasi persaingan yang ada. Persaingan ini melibatkan empat paguyuban ojek konvensional dan dua komunitas ojek online. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan narasumber penelitian; ojek konvensional, ojek online, dan pihak kementrian Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa persaingan antara ojek online dengan ojek konvensional di Stasiun Lempuyangan, Daerah Istimewa Yogyakarta dilatarbelakangi oleh perbedaan harga pada kedua jenis ojek tersebut, di mana tarif ojek online lebih murah dari pada ojek konvensional, yang berakibat pada menurunnya pendapatan bagi ojek konvensional. Persaingan yang terjadi terlihat pada penetapan harga dan proses mendapatkan penumpang. Adapun upaya yang sudah dilakukan guna mengatasi persaingan yang ada adalah berupa peraturan pengambilan penumpang bagi ojek online untuk tidak mengambil penumpang di depan stasiun. Kesepakatan ini disepakati bersama antara ojek online dengan ojek konvensional di Stasiun Lempuyangan, meski begitu masih saja terdapat pihak ojek online yang melanggar peraturan yang sudah disepakati tersebut.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v3i12018p029
CITATION STYLE
Setiyorini, K., & Hendrastomo, G. (2019). PERSAINGAN ANTARA OJEK ONLINE DENGAN OJEK KONVENSIONAL DI STASIUN LEMPUYANGAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, 3(1), 29. https://doi.org/10.17977/um021v3i1p29-35
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.