Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pemanfaatan limbah kayu nangka. Limbah kayu nangka dapat di ekstraksi dan digunaka sebagai zat pewarna dengan pertimbangan lebih aman serta memanfaatkan limbah kayu yang sudah tidak digunakan lagi. Objek penelitian ini adalah limbah kayu nangka, kain katun (mori primissima), proses mordanting (pre mordanting) dan (post mordanting) menggunakan tawas, kapur tohor dan tunjung. Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk membuat pewarnaan pada kain katun (mori primissima) menggunakan limbah kayu nangka, untuk kemudian diuji ketuaan warna, ketahanan luntur terhadap pencucian, dan beda warna. Hasil uji Tukey menyatakan bahwa untuk ketuaan warna tidak ada pengaruh pada setiap perbandingan mordan. Hasil uji Kruskall Wallis untuk (Grey schale) dan beda warna hasilnya tidak signifikan. Hasil uji Mann Whitney untuk (Grey schale) pada tiap mordan ada pengaruh untuk jenis mordan tawas dengan kapur tohor. Perbedaan tiap mordan untuk beda warna menunjukkan ada pengaruh untuk semua jenis mordan. Hasil warna yang dihasilkan untuk mordan tawas mengarah pada warna kuning kemerahan, hasil warna yang dihasilkan untuk mordan kapur tohor mengarah pada warna kuning muda, hasil warna yang dihasilkan untuk mordan tunjung mengarah pada warna kuning kehijauan.
CITATION STYLE
Munawaroh, S., Musdalifah, M., & Prasetyaningtyas, W. (2022). PENGARUH MORDAN TERHADAP PENCELUPAN SERAT TEKSTIL MENGGUNAKAN LIMBAH KAYU NANGKA (ARTOCARPUS HETEROPHYLLA LAMK). Fashion and Fashion Education Journal, 11(1), 1–8. https://doi.org/10.15294/ffej.v11i1.18963
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.