Latar Belakang: Survei Dinas Kesehatan DIY 2018 dengan target 1500 remaja putri di lima kabupaten dan kota, menunjukkan bahwa sebagai sebanyak 19,3% remaja putri mengalami anemia). Prevalensi anemia gizi besi pada remaja putri di Bantul tahun 2013 adalah 54,8%). Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi 50 siswa kelas XI yang mengalami anemia dan mengalami menstruasi dan sampel sebanyak 44 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan angket kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, valid sebanyak 14 item. Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil: Remaja putri di SMAN 1 Jetis, Bantul, Yogyakarta dengan pendapatan keluarga sosial ekonomi tinggi sebanyak 28 siswa (63,6%), pola siklus menstruasi normal sebanyak 33 siswa (75,0%), telah mengkonsumsi dan mendapatkan tablet FE sebanyak 37 siswa (84,1%), memiliki pola makan tidak teratur sebanyak 37 siswa (84,1%), tingkat pengetahuan anemia dalam kategori cukup sebanyak 25 siswa (56,8%), status gizi normal sebanyak 30 siswa ( 68,2%) dan mengalami anemia ringan sebanyak 30 siswa (68,2%), sedang 13 siswi (29,5%) dan anemia berat 1 siswi (2,3). Kesimpulan: Faktor yang berhubungan anemia di SMAN 1 Jetis, Bantul, Yogyakarta, status sosial ekonomi keluarga, pola menstruasi, konsumsi tablet Fe, pola makan, tingkat pengetahuan, dan status gizi.
CITATION STYLE
ashari, A. O., Ratnawati, A. E., & Kurniawati, E. Y. (2022). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA REMAJA PUTRI. Jurnal Ilmu Kebidanan, 8(1). https://doi.org/10.48092/jik.v8i1.144
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.