Men who have sex with men (MSM) dan transgender (TG) merupakan sebagian dari berbagai kelompok yang berisiko terhadap infeksi HIV&AIDS. Secara global, terjadi eskalasi kasus HIV&AIDS di kalangan MSM dan TG, tetapi datanya terbatas. Community- Based Organization (CBO) merupakan pionir dalam pemberian layanan HIV&AIDS untuk kelompok MSM dan TG. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk melihat strategi organisasi yang bergerak dalam isu MSM dan transgender di Indonesia dan Timor Leste untuk bertahan. Metode: Studi dilakukan dengan menggabungkan studi kuantitatif dan kualitatif untuk menilai organisasi-organisasi MSM dan TG yang terkait dengan HIV&AIDS di Indonesia dan Timor Leste. Hasil: Berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif, ditemukan adanya variasi strategi yang dikembangkan oleh organisasi untuk dapat bertahan yang disesuaikan dengan kapasitas organisasi yang menangani MSM dan TG. Penilaian kapasitas organisasi dilihat berdasarkan indikator governance (tata kelola), efektivitas organisasi, keberlanjutan, dan atribut. Kesimpulan: Kondisi sosial, ekonomi, dan politik di setiap negara mencerminkan tingkat efektivitas governance, dan sustainabilitas, serta praktik dan atribut dari setiap organisasi yang memengaruhi model strategi yang dikembangkan.
CITATION STYLE
Wattie, A. M., & Purwatiningsih, S. (2018). Bagaimana Organisasi MSM dan Transgender Bertahan? Studi Tentang Organisasi MSM dan Transgender di Indonesia dan Timor Leste. Populasi, 25(1), 16. https://doi.org/10.22146/jp.32364
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.