Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi dan kemandirian sosial di Gampong Paloh Lada, yang saat ini masih dalam kategori ekonomi rendah. Fokusnya adalah pada pemberdayaan ekonomi kreatif melalui pengelolaan limbah plastik kresek menjadi kerajinan bernilai ekonomis. Mitra kegiatan ini adalah kelompok ibu-ibu PKK Gampong Paloh Lada yang ingin meningkatkan ekonomi rumah tangga dengan menghasilkan produk dari limbah plastik. Pelatihan melibatkan 20 ibu rumah tangga dan anak perempuan di Gampong Paloh Lada. Kegiatan dilakukan melalui tiga tahap utama: pertama, peningkatan pendapatan keluarga melalui pengolahan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomis. Kedua, pembinaan ketrampilan usaha sesuai dengan keinginan mitra, namun tetap menghasilkan produk yang memiliki nilai jual di pasar. Ketiga, dukungan pembinaan motivasi dan ketrampilan manajerial kewirausahaan. Meskipun mengalami kendala, seperti adanya kenduri di salah satu dusun yang mengundur jadwal pelatihan, kegiatan ini telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Kesuksesan pelatihan terlihat dari antusiasme dan partisipasi peserta yang cukup banyak. Pasca-pelatihan, pendapatan rumah tangga di Gampong Paloh Lada meningkat 30% berkat peningkatan penjualan produk kerajinan hasil olahan limbah plastik oleh ibu rumah tangga. Creative Economy Development Model by Utilizing Plastic Household Waste in Paloh Lada Village, North Aceh Regency This service activity aims to develop economic and social independence in Gampong Paloh Lada, which is currently still in the low economic category. The focus is on empowering the creative economy through managing plastic waste into economically valuable crafts. The partners for this activity are the PKK Gampong Paloh Lada women's group who want to improve the household economy by producing products from plastic waste. The training involved 20 housewives and girls in Gampong Paloh Lada. Activities are carried out in three main stages: first, increasing family income through processing household waste into economically valuable products. Second, developing business skills according to partners' wishes, but still producing products that have selling value in the market. Third, support for fostering entrepreneurial motivation and managerial skills. Despite experiencing obstacles, such as a kenduri in one of the hamlets which postponed the training schedule, this activity was successfully implemented well. The success of the training was seen from the enthusiasm and participation of quite a lot of participants. After the training, household income in Gampong Paloh Lada increased by 30% thanks to increased sales of handicraft products made from plastic waste by housewives
CITATION STYLE
Chyntia, E., Zahara, A., Maisyarah, S., PG, E. G., Herlina, H., & Khiarunnisa, K. (2023). Model Pengembangan Ekonomi Kreatif Dengan Pemanfaatan limbah rumah Tangga Plastik Kresek Pada Gampong Paloh Lada Kabupaten Aceh Utara. Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(4), 803–814. https://doi.org/10.36312/linov.v8i4.1484
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.