Graphene merupakan material 2 dimensional yang mempunyai sifat unik salah satunya memiliki luas permukaan sangat tinggi (~2630 m2g-1) yang dapat mengadsorbsi gas target. Tidak seperti sensor gas lainnya, sensor graphene dapat dioperasikan di bawah kondisi sekitar dan pada suhu kamar. Interaksi antar gas metanol dengan graphene menghasilkan perubahan pada sifak konduktifitas dan resistensinya yang membuat graphene menjadi elemen sensor yang baik. Struktur dan sifat elektronik graphene tergantung pada proses sintesisnya. Metode Hummers dan microwave irradiation dipilih karena biaya produksi efektif, menghasilkan graphene dengan sensitifitas tinggi terhadap target gas. Dari ketiga variasi pembuatan graphene dari Graphene Oxide (GO) melalui microwave irradiation yaitu 0,1 g-450 Watt, 0,1 g-630 Watt dan 0,02 g-450 Watt menunjukkan sensitifitas paling tinggi pada variasi graphene 0,02 g-450 Watt. Hal ini mengindikasikan semakin kecil massa GO dan semakin tinggi daya microwave membentuk sifat graphene yang lebih optimal terlebih untuk sensor gas.
CITATION STYLE
Rahayu, E. F., & Amalia, A. N. (2020). Sintesis Graphene Melalui Iradiasi Microwave Sebagai Sensor Metanol. Fullerene Journal of Chemistry, 5(1), 40. https://doi.org/10.37033/fjc.v5i1.137
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.