AbstrakFistula merupakan saluran abnormal antara lumen organ berongga dengan organ berongga lainnya atau dengan kulit. Fistula gastrointestinal terjadi sebagai akibat dari komplikasi pascapembedahan abdomen dan manifestasi sekunder dari proses patologi intraabdomen. Fokus penatalaksanaannya pada upaya mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mengistirahatkan intestin dan mendukung nutrisi, pengobatan medis, melindungi kulit sekitar luka, dan menampung cairan fistula. Strategi menampung cairan fistula merupakan komponen utama pada penatalaksanaan fistula non pembedahan. Studi kasus ini menggambarkan upaya\untuk menampung cairan fistula, memberikan kenyamanan, memfasilitasi penyembuhan luka, dan melindungi kulit sekitar luka seorang laki-laki berusia 66 tahun dengan luka dehiscence dan fistula di dalam luka. AbstractA fistula is an abnormal passage between the lumen of a hollow viscous organ and another hollow organ or the skin. Gastrointestinal fistula present as devastating complication following postoperative abdominal surgery and as secondary manifestation due to primary intra-abdominal pathologic processes. Management challenges focus on maintaining fluid and electrolyte balance, providing bowel rest and nutrition support, initiating medication treatment, ensuring skin protection, and containing the fistula effluent. Containing the fistula effluent is a key component of non-surgical fistula management. Following extensive abdominal surgery, the wound of a 66 years old man dehisced and a gastrointestinal fistula formed inside the wound. This case study describes efforts to contain fistula drainage, while providing comfort, facilitating wound healing, and protecting the periwound skin.
CITATION STYLE
Dahlia, D. (2007). Balutan Parcel Alternatif Penatalaksanaan Fistula Gastrointestinal pada Luka Dehiscence: Studi Kasus. Jurnal Keperawatan Indonesia, 11(2), 72–76. https://doi.org/10.7454/jki.v11i2.190
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.