Permintaan akan serutan kayu sebagai bahan litter semakin kompetitif dengan meningkatnya usaha peternakan ayam pedaging. Kelimpahan dari limbah perkebunan, seperti sabut kelapa, ampas tebu dan pelepah sawit merupakan sumberdaya terbarukan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan litter untuk alas lantai kandang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan serutan kayu, sabut kelapa, ampas tebu, dan pelepah sawit sebagai bahan litter terhadap bobot organ pencernaan ayam broiler. Sebanyak dua ratus anak ayam broiler didistribusikan dalam bahan litter yang berbeda. Empat bahan litter yang digunakan adalah serutan kayu (P0 sebagai kontrol), sabut kelapa (P1), ampas tebu (P2), dan pelepah sawit (P3). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Semua ayam dipelihara dalam kondisi lingkungan yang sama di kandang terbuka. 5 ekor ayam/unit kandang (25 ekor/perlakuan) dipilih sebagai sampel untuk penentuan bobot organ pencernaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan litter seperti sabut kelapa, ampas tebu dan pelepah sawit tidak berbeda nyata (P>0,05) pada bobot potong, dan bobot organ pencernaan, kecuali bobot gizzard lebih tinggi (P<0,05) pada ayam pedaging dipelihara pada serutan kayu. Disimpulkan bahwa bobot relatif gizzard pada ayam broiler yang dipelihara dengan serutan kayu secara nyata lebih tinggi dibandingkan dengan sabut kelapa, ampas tebu dan pelepah sawit.
CITATION STYLE
Nurcholis Nurcholis, Abdul Azis, & Berliana Berliana. (2022). Pengaruh Penggunaan Limbah Perkebunan sebagai Bahan Litter terhadap Bobot Organ Pencernaan Ayam Broiler. Prosiding Seminar Nasional Pembangunan Dan Pendidikan Vokasi Pertanian, 3(1), 406–412. https://doi.org/10.47687/snppvp.v3i1.326
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.