ABSTRAKBatubara merupakan salah satu sumber daya energi yang dapat diandalkan sekaligus memainkan peran penting dalam kebutuhan energi dunia. batubara diproyeksikan akan tetap memenuhi sekitar 23% dari energi dunia sampai tahun 2035. Dibalik banyaknya keunggulan dari adanya batu bara, ada juga dampak negatif dibalik adanya industri pertambangan batu bara, salah satunya emisi yang dikeluarkan oleh mesin yang digunakan pada saat proses produksi batu bara. Seluruh kegiatan pertambangan menggunakan bahan bakar fosil sebagai penggerak mesin dimana pada tahapan awal yang dimulai dari pembersihan lahan hingga tahap pendistribusian batu bara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai emisi gas gas rumah kaca (CO2, CH4, dan N2O) dan asidifikasi (SO2) dimulai dari tahapan land clearing hingga tahapan coal barging serta menganalisis kontribusi dampak lingkungan berupa GWP100 dan acidification potential dari proses produksi 1ton batu bara dengan menggunakan pendekatan life cycle assessment menggunakan software OpenLCA di PT. XYZ berdasarkan data pada tahun 2020. Hasil penelitian didapatkan nilai emisi Gas Rumah Kaca GRK dan asidifikasi yang dikeluarkan pada tahun 2020 sebesar 49.232,81 Ton CO2, 2,44 Ton CH4, 12,79 Ton N2O, dan 62,66 Ton SO2. Untuk proses produksi 1ton batu bara menghasilkan nilai kontribusi dampak lingkungan GWP100 sebesar 24,11 kg CO2 eq dan acidification potential sebesar 0,036 kg SO2 eq. Tahapan overburden removal yang menghasilkan kontribusi dampak lingkungan yang paling tinggi diantara tahapan lainnya karena menggunakan alat berat yang paling banyak sehingga menggunakan bahan bakar yang lebih banyak juga. Rekomendasi perbaikan agar dapat meminimalkan kontribusi dampak lingkungan yaitu dengan penerapan eco-driving.Kata Kunci: Asidifikasi, gas rumah kaca, life cycle assessment, openLCA, pertambangan.ABSTRACTCoal is a reliable energy resource and plays an important role in the world's energy needs. coal is projected to continue to meet around 23% of the world's energy until 2035. Behind the many advantages of coal, there are also negative impacts behind the coal mining industry, one of which is the emissions released by the machines used during the coal production process. All mining activities use fossil fuels as engine propulsion which is in the early stages starting from land clearing to the stage of distributing coal. This study aims to analyze the emission values of greenhouse gases (CO2, CH4, and N2O) and acidification (SO2) starting from the land clearing stage to the coal barging stage and analyze the environmental impact contribution in the form of GWP100 and acidification potential from the production process of 1 ton of coal. by using a life cycle assessment approach using OpenLCA software at PT. XYZ based on data in 2020. The results of the study showed that the value of GHG emissions and acidification released in 2020 was 49,232.81 Tons CO2, 2.44 Tons CH4, 12.79 Tons N2O, and 62.66 Tons SO2. For the production process of 1 tonne of coal, the contribution value of the environmental impact GWP100 is 24.11 kg CO2 eq and the acidification potential is 0.036 kg SO2 eq. The overburden removal stage that produces the highest contribution to environmental impact among other stages because it uses the most heavy equipment so that it uses more fuel as well. Recommendations for improvement in order to minimize the contribution of environmental impacts, namely the application of eco-driving.Keywords: Acidification, greenhouse gases, life cycle assessment, mining, openLCA.
CITATION STYLE
Firdausy, M. A., Urrahman, M. A., & Firmansyah, M. (2022). LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) PRODUKSI BATU BARA DI PT. XYZ DI KALIMANTAN SELATAN DENGAN PENDEKATAN CRADLE-TO-GATE MENGGUNAKAN SOFTWARE OPENLCA. Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 8(2). https://doi.org/10.20527/jukung.v8i2.14910
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.