Artikel ini ditulis untuk mendeskripsikan pembuatan media yang dapat membuat siswa belajar secara interaktif dan mandiri. Media yang umum digunakan belum optimal memvisualisasikan situasi nyata. Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran yang dapat membuat siswa belajar mandiri dan dapat membuat materi pembelajaran yang abstrak menjadi nyata. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran Trainer mikrokontroler yang valid dan praktis. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Hannafin dan Peck yang terdiri dari 3 tahap: analisis kebutuhan, perancangan, dan tahap pengembangan atau implementasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar validasi yang diberikan kepada dua dosen Teknik Elektronika dan dua guru mata pelajaran sebagai validator. Responden untuk menguji kepraktisan adalah siswa kelas XI Mekatronika. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data validitas oleh ahli media dosen dan guru mata pelajaran ada rata-rata 0,93 dari kualitas desain kualitas teknis 0,85 dari 0,92 kualitas instruksional. maka hasil validasi dari ahli media dinyatakan valid. Tes latihan siswa adalah 89,9%. Dengan demikian penelitian ini telah menghasilkan media pembelajaran Trainer Pembelajaran Mikrokontroler yang valid dan praktis
CITATION STYLE
Anshary, I., & Edidas, E. (2018). PENGEMBANGAN TRAINER MIKROKONTROLER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN METODE FAULT - FINDING. Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika Dan Informatika), 6(2), 80. https://doi.org/10.24036/voteteknika.v6i2.102123
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.