Pengkultusan dan Tradisi Selikuran Makam Sunan Geseng

  • Oktaviyani V
N/ACitations
Citations of this article
23Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pengkultusan terhadap orang-orang yang dipandang suci, beserta makam- makamnya terdapat di beberapa daerah di Jawa. Salah satunya sosok Sunan Geseng yang dipercaya sebagai salah satu penyebar Islam di Jawa bagian selatan. Sunan Geseng yang sebelumnya bernama Cakrajaya atau Ki Cakrajaya merupakan sosok yang gemar lelono (mengembara), sehingga di beberapa tempat di temukan makam dan petilasannya. Salah satunya terdapat di Dusun Tirto, DesaTirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Puncak kunjungan peziarah di makam Sunan Geseng terjadi saat digelarnya tradisi selikuran yang diadakan setiap tanggal 20-21 Ramadhan. Tradisi ini dimaksudkan sebagai peringatan haul Sunan Geseng, sehingga menjadi pembeda dengan situs di daerah lainnya yang telah penulis kunjungi. Keberadaan makam Sunan Geseng sangat menguntungkan masyarakat berkaitan dengan ekonomi, yaitu dengan kedatangan peziarah.

Cite

CITATION STYLE

APA

Oktaviyani, V. E. (2017). Pengkultusan dan Tradisi Selikuran Makam Sunan Geseng. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 1(2), 288. https://doi.org/10.30829/j.v1i2.937

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free