Komposisi hasil tangkapan ikan berparuh (Istiophoridae dan Xiphiidae) menduduki peringkat kedua terbesar setelah tuna (Thunnus sp.) pada perikanan rawai tuna. Sekitar 90% jenis ikan berparuh yang di daratkan didominasi oleh ikan pedang (Xiphias gladius), yang mana merupakan hasil tangkap sampingan dari perikanan rawai tuna, terutama di Samudera Hindia bagian timur. Meskipun dikategorikan sebagai ikan dengan nilai ekonomis tinggi, akan tetapi studi mengenai parameter populasi untuk spesies ini masih terbatas, terutama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menduga parameter pertumbuhan, laju mortalitas dan laju ekploitasi ikan pedang berdasarkan data ukuran panjang. Model pengkajian stok menggunakan data frekuensi panjang dipilih karena ketersediaan dan kemudahan pengambilan data tersebut dibandingkan dengan metode lainnya. Penelitian ini menggunakan data pemantau ilmiah tahun 2005 sampai dengan 2014 dan data pengamatan harian pendaratan tuna dan sejenisnya tahun 2002 sampai dengan 2014 di Samudera Hindia. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan ikan pedang relatif cepat, terutama pada awal masa pertumbuhan dengan nilai K = 0,12/tahun, t0 = -0,76025 tahun dan L = 302,4 cmFL. Nilai F (0,28/tahun) sedikit lebih besar daripada nilai M (0,24/tahun), yang berarti kematian ikan pedang lebih banyak disebabkan oleh penangkapan. Nilai E sebesar 0,55 mengindikasikan bahwa ikan pedang yang tertangkap oleh armada rawai tuna di Samudera Hindia berada pada kondisi optimum. Billfishes (Istiophoridae and Xiphiidae) are the second largest catch in tuna longline fisheries. About 90% of billfishes landed dominated by swordfish (Xiphias gladius) which was a by-catch from tuna longline fisheries, especially in eastern Indian Ocean. Despite of its high economic value, study on stock assessment for this species is limited, especially in Indonesia. The catch-at-size based stock assessment model was applied, to its availability and ease on collecting the data. The Objectives of this study are to estimate growth parameter, mortality rate and exploitation rate based on catch-at-size data. The primary data was obtained from scientific observer program from 2005 to 2014 and port sampling data from 2002 to 2014. The result showed that swordfish were relatively fast growth, especially on their early age (K = 0.12/year) with t0 estimated around -0.76 year and Linf about 302.4 cmLJFL. The estimated of total mortality (Z), natural mortality (M) and fishing mortality (F) from the model were 0.52/year, 0.24/year and 0.28/year respectively. The explitation rate of swordfish in the eastern Indian Ocean is on optimum level (E=0.55).
CITATION STYLE
Setyadji, B., Arthana, I. W., & Kasa, I. W. (2017). BEBERAPA PARAMETER POPULASI IKAN PEDANG (Xiphias gladius) DI SAMUDERA HINDIA BAGIAN TIMUR. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 8(2), 117. https://doi.org/10.15578/bawal.8.2.2016.117-124
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.