Kendatipun kegiatan pembalakan telah dilakukan secara hati-hati tetapi terjadinya limbah kayu tetap sulit dihindarkan. Terjadinya limbah pembalakan tersebut disebabkan karena faktor alami (growong, bengkok, busuk hati, mata buaya/notch dan faktor teknis (pecah dan jenis limbah lainnya sebagai akibat adanya pertimbangan kemudahan penebang). Besarnya limbah kayu yang terjadi pada kegiatan pemanenan kayu di IUPHHK-HA PT Kemakmuran Berkah Timber berkisar antara 0,577-0,728 m3/pohon dengan rata-rata 0,677 m3/pohon terdiri atas limbah tunggak (0,006 m3/pohon), limbah pangkal (0,325 m3/pohon), dan limbah ujung (0,355 m3/pohon). Dari segi kualitas, sebanyak 0,378 m3/pohon (± 55,85%) diantaranya dikategorikan “baik” sehingga potensial dapat dimanfaatkan dan sebanyak 0,299 m3/pohon (± 44,15%) kondisinya “cacat” alami berupa mata buaya, bengkok, growong maupun pecah. Potensi dan sebaran jenis limbah berbeda antara jenis meranti (Shorea spp.), kapur (Dryobalanops spp.) dan majau (S.johorensis). Untuk meranti, limbah pangkal lebih banyak (0,623m /pohon atau 64,94%) dibandingkan dengan limbah ujung (0,322 m3/pohon atau 34,17%) maupun limbah tunggak (0,009 m3/pohon atau 1,00%). Tetapi untuk jenis pohon kapur (Dryobalanops spp.) dan majau (S.johorensis), limbah ujung justru lebih banyak dibandingkan limbah pangkal maupun limbah tunggak. Volume limbah ujung untuk jenis kapur sebanyak 0,356 m3/pohon (81,63%), limbah pangkal sebesar 0,076 m3/pohon (17,51%) dan untuk limbah tunggak 0,004 m3/pohon (0,86%). Sedangkan jenis majau besarnya limbah ujung, pangkal dan tunggak berturut-turut adalah 0,385 m3/pohon (59,42%); 0,257 m3/pohon (39,72%); dan 0,006 m3/pohon (0,86%).
CITATION STYLE
Soenarno, S. (2014). POTENSI DAN KARAKTERISTIK LIMBAH PEMBALAKAN PADA PT KEMAKMURAN BERKAH TIMBER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 32(2), 151–166. https://doi.org/10.20886/jphh.2014.32.2.151-166
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.