Abstrak Tanah lempung ekspansif merupakan tanah yang memiliki daya dukung rendah dan kembang susut yang tinggi. Tanah sering tidak dapat langsung digunakan, karena secara alamiah tanah memiliki sifat-sifat fisis dan mekanis tertentu yang terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui klasifikasi tanah lempung ekaspansif natural, untuk mengetahui prosentase campuran yang dibutuhkan, untuk mengetahui karakteristik tanah, untuk mengetahui nilai kepadatan tanah, untuk mengetahui nilai CBR. Oleh karena itu diperlukan suatu stabilisasi agar nilai Konsistensi, Proctor test, dan CBR menjadi lebih baik sehingga dapat digunakan sebagai tanah dasar dalam suatu konstruksi. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian berat jenis, batas cair, batas plastis, pengujian pemadatan, dan pengujian CBR. Tanah yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari kawasan Keacamatan Kedungdung Kabupaten Sampang. Tanah tersebut termasuk kelompok CH dengan indeks plastisitasnya sebesar 40,4%. Prosentase penambahan Arang Kayu yaitu 0%, 2%, 4%, 6%, 8% terhadap berat kering tanah. Hasil pengujian proctor tanpa campuran didapat nilai OMC (Optimum Moisture Content) 14,5% dengan berat isi kering ( d) 1,718gr/cm³. Hasil pengujian CBR memperlihatkan bahwa nilai CBR terendam dari 0% sampai 8% yaitu 3,72%, 5,76%, 6,00%, 8,40%, 8,16%. Dengan demikian penggunaan arang kayu padi dalam penelitian ini prosentase 9,4% dengan nilai CBR 7% cukup efektif untuk menaikkan nilai CBR, sehingga dapat digunakan untuk konstruksi di lapangan. Abstract Expansive clay is a soil that has a low carrying capacity and high shrinkage growth. Soil often cannot be used directly, because naturally the soil has certain limited physical and mechanical properties. The purpose of this study is to find out the classification of naturally exclusive clay soils, to find out the percentage of mixture needed, to find out the characteristics of the soil, to find out the density value of the soil, to find out the value of CBR. Therefore a stabilization is needed so that the Consistency, Proctor test, and CBR values become better so that they can be used as subgrade in a construction. Tests carried out include specific gravity testing, liquid limits, plastic limits, compaction testing, and CBR testing. The land used in this study came from the East Longitude Kedungdung District Sampang Regency. The land included the CH group with a plasticity index of 40,4%. The percentage of addition of wood charcoal is 0%, 2%, 4%, 6%, 8% of the dry weight of the soil. The proctor without mixture test results obtained an OMC (Optimum Moisture Content) value of 18.58% with dry content weight (beratd) 1.718gr / cm³. CBR test results show that the CBR value is submerged from 0% to 8%, namely 3.72%, 5.76%, 6.00%, 8.40%, 8.16%, . Thus the use of wood charcoal in this study is 7% with a CBR value of 9.4% effective enough to increase the CBR value, so that it can be used for construction in the field.
CITATION STYLE
Mustofa, A., & Widhiarto, H. (2022). Stabilisisasi Tanah Lempung Ekspansif Dengan Campuran Arang Kayu di Desa Pajeruan Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang. EXTRAPOLASI, 19(01), 57–65. https://doi.org/10.30996/ep.v19i01.6692
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.