Salah satu upaya penanganan stunting melalui keterlibatan kader posyandu. Tujuan penelitian untuk menguji peranan pengetahuan dan motivasi sebagai variabel mediasi pengaruh lama menjadi kader terhadap kinerja kader dalam program pencegahan stunting di wilayah Puskesmas Pagelaran dan Gedangan. Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah dua puskesmas (705 kader), dengan sampel125 kader pada masing-masing puskesmas diambil secara proportional cluster random sampling. Kriteria responden yaitu kader posyandu yang aktif bekerja di wilayah Puskesmas Pagelaran atau Gedangan. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis uji beda Independet Sample T-Test digunakan untuk membandingkan lama menjadi kader, pengetahuan, motivasi, dan kinerja kader antara dua puskesmas. Analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh lama menjadi kader terhadap kinerja kader yang dimediasi pengetahuan dan motivasi kader pada masing-masing wilayah puskesmas. Transformasi data terlebih dulu dilakukan untuh merubah data ordinal menjadi interval dan dilakukan uji kesetaraan pada karakteristik responden meliputi usia, pendidikan, dan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan dan kinerja kader terbukti berbeda signifikan, sedangkan lama menjadi kader dan motivasi kader tidak berbeda signifikan di kedua wilayah Puskesmas. Berdasarkan hasil analisis jalur pengetahuan dan motivasi kader tidak terbukti menjadi variabel mediasi lama menjadi kader terhadap kinerja kader serta lama menjadi kader tidak berpengaruh terhadap kinerja kader di kedua wilayah. Meskipun demikian, motivasi kader berpengaruh dominan terhadap kinerja kader di kedua wilayah Puskesmas.
CITATION STYLE
Afifa, I. (2019). Kinerja Kader dalam Pencegahan Stunting: Peran Lama Kerja sebagai Kader, Pengetahuan dan Motivasi. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 30(4), 336–341. https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2019.030.04.19
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.