Kekerasan Verbal dalam Merespons Status dan Komentar Politik di Media Sosial dan Implikasinya terhadap Kesantunan Berbahasa

  • Zein D
  • Wagiati N
N/ACitations
Citations of this article
41Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

This paper is entitled "Verbal Violence in Responding to Status and Political Comments on Social Media and Its Implications to Language Politeness". This study examines patterns of verbal violence displayed by supporters of candidate pairs in responding to political discourse on the 2019 presidential election. The focus of the study is about mass communication which shows the existence of verbal violence and its implications for language politeness. This research uses a descriptive method. The data analyzed in this research are comments, status, and tweets as response from netizens who support presidential candidate pairs in the 2019 presidential election. Data is taken from several social media, such as Facebook, Twitter, Instagram, Line, and Whatsapp. Determination of the research object is done with purposive considerations. The results showed that (1) on various occasions on social media, supporters of each pair of candidates dominantly use expressive speech acts; (2) supporters of candidate pairs often violate the principles of politeness, namely violating the maxims of wisdom, generosity, praise, humility, agreement, and sympathy; (3) the existence of verbal violence is caused by messages conveyed through social media which tend to be free, without having to go through the gate keeper process.AbstrakTulisan ini berjudul “Kekerasan Verbal dalam Merespons Status dan Komentar Politik di Media Sosial dan Implikasinya terhadap Kesantunan Berbahasa”. Penelitian ini mengkaji pola-pola kekerasan verbal yang ditampilkan oleh para pendukung pasangan calon dalam merespons wacana politik pemilihan presiden pada tahun 2019. Fokus kajian pada penelitian ini adalah komunikasi massa yang memperlihatkan adanya kekerasan verbal dan implikasinya terhadap kesantunan berbahasa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data yang dianalisis dalam penelitin ini berupa komentar, status, dan tweet sebagai respons dari netizen pendukung pasangan calon presiden pada pemilihan presiden tahun 2019 terhadap wacana politik pilpres tersebut. Data diambil dari beberapa media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Line, dan Whatsapp. Penentuan objek penelitian dilakukan dengan pertimbangan purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dalam berbagai kesempatan di media sosial, para pendukung setiap pasangan calon secara dominan menggunakan tindak tutur ekspresif; (2) para pendukung paslon kerap kali melanggar prinsip-prinsip kesantunan, yaitu pelanggaran terhadap maksim kearifan, kedermawanan, pujian, kerendahan hati, kesepakatan, dan kesimpatian; (3) adanya kekerasan verbal disebabkan oleh pesan yang disampaikan lewat media sosial cenderung bebas, tanpa harus melalui proses gate keeper.

Cite

CITATION STYLE

APA

Zein, D., & Wagiati, N. (2021). Kekerasan Verbal dalam Merespons Status dan Komentar Politik di Media Sosial dan Implikasinya terhadap Kesantunan Berbahasa. SUAR BETANG, 16(1). https://doi.org/10.26499/surbet.v16i1.231

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free