Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kekuatan akar budaya Jepang baik dari sudut pandang agama dan identitas nasional bangsa Jepang di era globalisasi saat ini. Metode penelitian menggunakan pendekatan studi literatur (kepustakaan) dengan berpedoman pada sumber utama kemudian melakukan pengumpulan berbagai sumber dokumentasi lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat konsep agama atau polytheistic yaitu Hinduisme, Budhisme, Confusianisme, dan Taoisme, dan dua agama monotheistic yaitu Islam dan Kristen merupakan bagian spiritual yang ada di komunitas masyarakat Jepang. Konsep agama di Jepang lebih mengarah kepada ritual yang disebut dengan kan-kon-so-sai, melaui ritual kan-kon-so-sai mereka dapat merasakan kehadiran arwah yang telah meninggal. Hal ini berbeda dengan negara-negara lain di Southeast Asia, bahwa apabila mereka telah menentukan agama yang dianut, maka secara permanen dan totalitas seseorang menjalankan agamanya. Nilai utama berikutnya bagi warga Jepang adalah konsep budaya yang memengaruhi cara berpikir orang Jepang khususnya pertanian. Orang Jepang adalah suatu kesatuan yang dilandasi oleh filosofi pertanian dan sistem kepercayaan ritual yang kuat dengan melihat bahwa ada “other world” dalam nilai ritual orang Jepang dan sangat berbeda dengan agama monotheistic. Implikasi penting dari penelitian ini bahwa Transformasi yang berkembang terkait dengan munculnya masyarakat modern namun terkadang mengganggu nilai-nilai kehidupan tradisional. Modernitas juga dipengaruhi secara seimbang oleh perubahan sosial dimana cara-cara tersebut menghasilkan interaksi yang relatif stabil untuk membentuk hubungan sosial.Kata kunci: Agama, Identitas Bangsa, Jepang, Nilai Tradisi Lokal, Globa
CITATION STYLE
Adha, M. M., & Hidayah, Y. (2020). JEPANG, IDENTITAS BANGSA DAN AGAMA: MANIFESTASI NILAI TRADISI LOKAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT GLOBAL. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 10(1), 16. https://doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v10i1.8227
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.