Rokok elektronik atau vape diklaim lebih aman dan lebih tidak berbahaya karena lebih sedikit mengandung bahan kimia toksik dibandingkan rokok konvensional. Walaupun demikian, masih banyak pihak yang mempertanyakan keamanan rokok elektronik. Liquid dalam rokok elektronik dan aerosol yang dihasilkan terbukti mengandung sejumlah komponen kimia yang kemungkinan memiliki efek yang berbahaya terhadap kesehatan, terutama paru yang dapat menyebabkan vaping-associated pulmonary injury (VAPI). Berdasarkan laporan kasus sebelumnya, VAPI terbagi menjadi beberapa spektrum penyakit, diantaranya adalah pneumonia eosinofilik akut, organizing pneumonia, lipoid pneumonia, kerusakan alveolus difus, dan acute respiratory distress syndrome (ARDS), perdarahan alveolar difus, pneumonitis hipersensitif, dan yang paling jarang yaitu giant-cell interstitial pneumonitis. Terdapat definisi kasus yang terbaru dalam menegakkan diagnosis VAPI, serta tatalaksana
CITATION STYLE
Ramadhanti, A. (2020). Pendekatan Diagnosis Terbaru Vaping Associated Pulmonary Injury (VAPI). Journal of Health Science and Physiotherapy, 2(1), 74–80. https://doi.org/10.35893/jhsp.v2i1.38
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.