PEMAKNAAN HADIS TENTANG KHILAFAH DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA

  • Yusron Y
N/ACitations
Citations of this article
40Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Bentuk pemerintahan khilafah dan ormas tertentu yang memaksakan ideloginya dalam kontkes NKRI menjadikan urgensi penelitian khilafah menjadi sangat penting. Hal ini sebagaimana dilakukan dalam perspektif hadis dan pemaknaannya dalam konteks sekarang. Dalam hadis-hadis yang diriwayatkan oleh beberapa periwayat, hadis yang menunjukkan bahwa satu-satunya khilafah sebagai bentuk negara adalah dalam tatanan masa pemerintahan khulafah al-rasidun. Bentuk pemerintahan disesuaikan dengan kepentingan masing-masing negara. Selain khilafah, terdapat beragam bentuk pemerintahan yang disebut dalam hadis yaitu mulkan ‘adhdhan (kerajaan yang menggigit) dan mulkan jabriyyah (kerajaan diktator). Hal yang membedakan dengan pemerintahan khilafah pada masa khulafa a-rasyidun adalah mereka dipilih dengan musyawarah dan bukan turun-termurun. Dalam perspektif hermeneutika, pemahaman atas hadis tentang khilafah harus dikembalikan kepada pembacaan secara utuh dalam perspektif historisnya dan dipahami pula dalam konteks kekinian. Sehingga, pola pemerintahan saat ini adalah mengikuti pola berdasarkan kepentingan bersama dalam sebuah negara dengan merujuk pada kenyataan historis.

Cite

CITATION STYLE

APA

Yusron, Y. (2019). PEMAKNAAN HADIS TENTANG KHILAFAH DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA. Jurnal Living Hadis, 4(2), 227. https://doi.org/10.14421/livinghadis.2019.1929

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free